Pages - Menu

Wednesday, March 27, 2013

Dunia Milik Bapa Kita


Baca: Kejadian 1:26-28

TUHANlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya. —Mazmur 24:1

Ketika Amanda Benavides menempuh studi sebagai mahasiswi tingkat dua di Universitas Point Loma Nazarene di San Diego, California, ia mulai memikirkan ulang pandangannya tentang penatalayanan orang Kristen atas bumi ini. Amanda tumbuh dengan pemikiran bahwa kesadaran akan pentingnya pemeliharaan lingkungan tidak berkaitan sama sekali dengan imannya di dalam Yesus. Pemikirannya ini berubah ketika ia ditantang untuk mempertimbangkan peran orang Kristen untuk memelihara planet ini—terutama dalam kaitannya dengan upaya menolong orang- orang yang paling membutuhkan di dunia ini.

Penatalayanan kita atas dunia indah yang diberikan Allah kepada kita, dan kepedulian kita terhadap orang-orang yang tinggal di tengah dunia ini, mengungkapkan penghormatan kita kepada Allah dan ini dilandaskan pada dua prinsip Alkitab.

Prinsip yang pertama, bumi ini kepunyaan Allah (Mzm. 24:1-2). Penulis mazmur ini memuji Allah atas karya ciptaan-Nya dan kepemilikan-Nya. Langit, bumi, dan semua yang ada di dalamnya adalah milik-Nya. Allah yang menciptakannya, Dia berdaulat atasnya (93:1-2), dan Dia yang memeliharanya (Mat. 6:26-30). Prinsip kedua, Allah menyerahkan tanggung jawab atas kesejahteraan bumi milik-Nya ini kepada kita (Kej. 1:26-28). Hal ini mencakup penghargaan dan kepedulian terhadap alam (Im. 25:2-5,11; Ams. 12:10) dan terhadap manusia (Rm. 15:2).

Dunia ini adalah milik Bapa kita. Marilah menunjukkan kepada-Nya betapa kita mengasihi-Nya dengan jalan menghargai bumi ini dan mempedulikan orang-orang yang hidup di atasnya. —MLW

Alam raya yang telah diciptakan Allah
Tak boleh dipakai dengan sembarangan;
Kita menjadi penatalayan atas bumi-Nya,
Bertanggung jawab penuh kepada-Nya. —D. DeHaan

Menganiaya ciptaan Allah berarti melukai Penciptanya.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate