Pages - Menu

Wednesday, March 20, 2013

Utamakan Yang Terutama


Baca: 1 Tawarikh 28:5-10

Kenallah Allahnya ayahmu dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan dengan rela hati. —1 Tawarikh 28:9

Ketika cucu kami, Sarah, masih kecil, ia berkata kepada kami bahwa ia ingin menjadi seorang pelatih bola basket seperti ayahnya ketika dewasa nanti. Namun ia tak bisa langsung menjadi pelatih, katanya, karena pertama-tama ia harus menjadi pemain dahulu, dan seorang pemain harus bisa mengikat tali sepatunya, tetapi itu pun belum bisa ia lakukan!

Kita berkata, “Utamakan yang terutama.” Dan yang terutama di dalam hidup ini adalah mengenal Allah dan bersukacita di dalam Dia.

Mengakui dan mengenal Allah akan menolong kita menjadi pribadi yang sesuai dengan kehendak-Nya bagi kita. Nasihat Raja Daud kepada putranya Salomo: “Kenallah Allahnya ayahmu dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan dengan rela hati” (1Taw. 28:9).

Ingatlah, Allah bisa kita kenal. Dia adalah satu Pribadi, bukan suatu logika atau konsep agama. Dia sanggup berpikir, berkehendak, menikmati, merasakan, mengasihi, dan merindu seperti manusia biasa. A. W. Tozer menulis, “Allah adalah satu Pribadi dan bisa dikenal dengan keintiman yang semakin mendalam ketika kita mempersiapkan hati kita untuk menerima keajaibannya.” Inilah intinya: Kita harus “mempersiapkan hati kita”.

Tuhan tidak berusaha mempersulit kita untuk dapat mengenal-Nya; sebaliknya seseorang yang ingin mengenal Dia akan dapat melakukannya. Dia tidak akan memaksakan kasih-Nya kepada kita, tetapi Dia menunggu dengan penuh kesabaran, karena Dia rindu untuk Anda kenal. Mengenal Dia adalah hal yang terutama dalam hidup. —DHR

Suara Yesus memanggilku,
Bergembiralah hatiku!
Sungguh indah persekutuanku
Bersama dengan Yesus. —Miles
(Pelengkap Kidung Jemaat, No. 246)

Memikirkan Allah akan menggoncang pikiran, tetapi mengenal-Nya akan memuaskan hati.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate