Pages - Menu

Saturday, April 20, 2013

Dikuatkan Melalui Penderitaan


Baca: 1 Petrus 5:1-11

Dan Allah, sumber segala kasih karunia, . . . menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. —1 Petrus 5:10

Suatu ibadah gereja sering diakhiri dengan doa berkat. Doa berkat yang umum diucapkan terambil dari pesan penutup Petrus dalam suratnya yang pertama: “Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya” (1Ptr. 5:10). Terkadang frasa “sesudah kamu menderita seketika lamanya” dihilangkan dari doa berkat tersebut. Mengapa? Mungkin karena berbicara mengenai penderitaan tidak terlalu menyenangkan.

Namun seharusnya kita tidak terkejut ketika penderitaan datang menerpa kita. Rasul Paulus, yang tahu benar apa artinya menderita, menulis: “Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya” (2Tim. 3:12).

Jika kita hidup tunduk kepada Allah (1Ptr. 5:6) dan melawan si Iblis (ay.9), tidaklah mengherankan apabila kita dicemooh, disalahpahami, dan bahkan dimanfaatkan. Namun Rasul Petrus berkata bahwa penderitaan itu mengandung suatu maksud. Penderitaan dimaksudkan untuk “melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu” (ay.10).

Tuntunan Allah bagi pertumbuhan iman kita sering kali mengharuskan kita untuk melalui berbagai kesulitan. Namun semuanya itu mengokohkan kita untuk menghadapi berbagai badai hidup di masa yang akan datang. Kiranya Allah menolong kita agar tetap setia seiring dengan usaha kita untuk sungguh-sungguh hidup memuliakan nama-Nya. —CPH

Ya Tuhan, kiranya aku kelak
Tak gentar diterpa aniaya;
Karena janji-Mu bahwa yang setia
Akan diberi mahkota kemenangan. —Bosch

Ketika Allah hendak menguatkan kita, Dia mendidik kita melalui kesulitan.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate