Pages - Menu

Sunday, August 17, 2014

Adakah Yang Bernyanyi?

Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera. —Efesus 4:2-3
Adakah Yang Bernyanyi?
Dari sekitar 320 km di atas bumi, Chris Hadfield, seorang astronot asal Kanada dan komandan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional, ikut bernyanyi bersama sekelompok murid yang berada dalam sebuah studio di bumi. Bersama-sama mereka menyanyikan lagu Is Somebody Singing (Adakah Yang Bernyanyi), yang ditulis oleh Hadfield dan Ed Robertson.
Salah satu frasa dari lagu itu menarik perhatian saya, “Tak ada pembatas yang terlihat dari luar angkasa ini.” Meskipun sebagai manusia kita membuat banyak pembatas untuk memisahkan diri kita dari satu sama lain—menurut kebangsaan, suku, ideologi—lagu itu mengingatkan saya bahwa Allah tidak melihat batasan-batasan tersebut. Yang penting bagi Allah adalah bahwa kita mengasihi Dia dan sesama (Mrk. 12:30-31).
Bagaikan seorang bapa yang penuh kasih, Allah menginginkan umat-Nya bersatu. Kita tidak dapat menggenapi apa yang Allah kehendaki untuk kita lakukan apabila kita enggan hidup dalam perdamaian. Dalam doa-Nya yang amat mendalam, pada malam sebelum Dia disalibkan, Yesus memohon kepada Bapa demi kesatuan dari para pengikut-Nya, “Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita” (Yoh. 17:21).
Bernyanyi merupakan suatu bentuk kesatuan karena kita menaikkan lirik, nada, dan irama lagu yang sama. Bernyanyi juga mempererat kesatuan karena nyanyian itu menyatukan kita bersama dalam perdamaian, mengumandangkan kuasa Allah melalui pujian, dan menunjukkan kemuliaan Allah kepada dunia ini. —JAL
Beribu lidah patutlah
Memuji Tuhanku,
Dan mewartakan kuasa-Nya,
Dengan kidung merdu. —Wesley
(Kidung Jemaat, No. 294)
Menyanyikan pujian bagi Allah takkan pernah ketinggalan zaman.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate