Pages - Menu

Friday, September 5, 2014

Bersama Dia Selamanya!

Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. —Yakobus 4:14
Bersama Dia Selamanya!
Pada tahun 1859, sepanjang masa pergolakan sebelum terjadinya Perang Saudara Amerika, Abraham Lincoln mendapat kesempatan untuk berbicara di hadapan Lembaga Paguyuban Petani di Milwaukee, Wisconsin. Dalam ceramahnya itu, Lincoln menceritakan tentang kisah seorang raja pada masa silam yang sedang mencari sebaris kalimat yang “sesuai dan tepat di segala waktu dan untuk segala keadaan”. Menghadapi tantangan yang berat itu, para penasihat raja yang bijaksana memberinya sebuah kalimat yang berbunyi, “Dan ini, juga, akan berlalu.”
Pernyataan itu berlaku bagi dunia kita di zaman sekarang—dunia ini sedang menuju kemerosotan yang tidak terbendung. Bukan hanya dunia yang sedang menuju titik akhir; kita juga menghadapi kenyataan dalam hidup kita bahwa masa hidup kita akan berakhir. Yakobus menuliskan, “Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap” (Yak. 4:14).
Meskipun hidup kita sekarang ini bersifat sementara dan akan berlalu, Allah yang kita sembah dan layani itu bersifat kekal. Dia telah memberikan kekekalan tersebut kepada kita dengan mengaruniakan Anak-Nya, Yesus Kristus. Dia menjanjikan kepada kita suatu kehidupan yang tak akan pernah berlalu: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh. 3:16).
Ketika kelak Kristus datang kembali, Dia akan membawa kita pulang untuk tinggal bersama Dia selamanya! —WEC
Hai bangun, jiwaku,
Bernyanyilah serta,
Memuji Jurus’lamatmu
Kekal selamanya. —Bridges/Thring
(Kidung Jemaat, No. 226)
Untuk pengharapan hari ini, ingatlah akhir kisah kita— hidup kekal bersama Allah.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate