Pages - Menu

Friday, January 23, 2015

Saat Orang Tak Mau Mengampuni

Aku melupakan apa yang telah di belakangku . . . dan berlari-lari kepada tujuan. —Filipi 3:13-14
Saat Orang Tak Mau Mengampuni
Saya pernah makan siang bersama dua pria yang telah menerima Kristus saat mereka mendekam di penjara. Pria yang lebih muda merasa kecewa setelah mengetahui bahwa keluarga yang telah ia curi hartanya ternyata tidak bersedia mengampuninya.
“Kejahatan yang kulakukan memang kejam,” kata pria yang lebih tua. “Hal itu terus menghantui dan mempengaruhi keluarga itu sampai sekarang. Mereka tidak bersedia mengampuniku, . . . karena mereka begitu menderita. Awalnya, aku dibuat tidak berdaya oleh kerinduanku yang besar untuk menerima pengampunan mereka.” Ia pun melanjutkan ceritanya: “Lalu suatu hari aku sadar bahwa aku telah menambahkan keegoisan pada keterpurukanku. Nyaris mustahil keluarga itu akan mengampuniku. Aku telah berfokus pada apa yang kupikir memang kubutuhkan untuk pulih dari masa laluku. Perlu waktu lama untuk menyadari bahwa pengampunan mereka bagiku sebenarnya adalah urusan antara mereka dengan Allah.”
“Bagaimana Anda bisa bertahan?” tanya pria yang lebih muda.
Pria yang lebih tua itu menjelaskan bahwa Allah telah melakukan baginya sesuatu yang tidak layak diterimanya dan yang tidak mungkin dilakukan oleh orang lain: Dia mati demi dosa-dosa kita, dan Dia memegang janji-Nya untuk menjauhkan dosa-dosa kita “sejauh timur dari barat” (Mzm. 103:12) dan “tidak mengingat-ingat dosa [kita]” (Yes. 43:25).
Setelah menerima kasih yang sedemikian ajaib, kita dapat memuliakan Allah dengan menyadari bahwa pengampunan-Nya itu sudah cukup bagi kita. Kita harus melupakan apa yang telah di belakang kita dan terus mengejar tujuan di hadapan kita (Flp. 3:13-14). —RKK
Terima kasih, Bapa, atas karya Kristus di kayu salib. Tolong aku
untuk memahami dan menerima apa artinya hal itu bagiku,
dan agar aku menjadi pembawa berita pengampunan tersebut
kepada orang-orang yang kutemui di sepanjang jalan hidupku.
Karya Kristus cukup untuk menutupi setiap dosa.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate