Pages - Menu

Sunday, May 3, 2015

Ia yang Melayani

Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan. —Lukas 22:27
Ia yang Melayani
Aku ini bukan pembantu!” teriak saya. Pagi itu saya begitu kalut dengan banyaknya urusan rumah tangga. Selain berusaha untuk menemukan dasi biru milik suami, saya juga sedang menyuapi bayi yang terus-terusan menangis sekaligus mencari mainan milik anak kami, yang berusia 2 tahun, yang masuk ke kolong tempat tidur.
Beberapa waktu kemudian pada hari itu juga, saat saya sedang membaca Alkitab, saya menemukan ayat ini: “Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan” (Luk. 22:27).
Yesus tidak harus membasuh kaki murid-murid-Nya, tetapi Dia tetap melakukannya (Yoh. 13:5). Pekerjaan itu bisa saja dikerjakan oleh para pelayan yang ada, tetapi Yesus memilih untuk melakukannya sendiri. Masyarakat dewasa ini menuntut kita untuk menjadi “seseorang”. Kita menginginkan pekerjaan dengan gaji terbaik, posisi tertinggi dalam perusahaan, pemimpin tertinggi dalam gereja. Namun demikian, apa pun posisi kita, kita dapat belajar dari Juruselamat kita tentang pelayanan.
Masing-masing dari kita mengemban peran yang berbeda-beda, baik sebagai orangtua, anak, teman, pekerja, pemimpin, atau pelajar. Pertanyaannya adalah: Apakah kita melaksanakan peran tersebut dengan sikap rela melayani? Sekalipun kesibukan rutin saya terkadang melelahkan, saya bersyukur Tuhan menolong saya karena saya ingin mengikuti teladan-Nya dan rela melayani sesama.
Kiranya Allah menolong kita melakukannya tiap hari. —Keila Ochoa
Tuhanku, aku tahu Engkau datang bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani. Terkadang aku gagal memikirkan tentang sesama, tetapi aku ingin menjadi seperti Engkau. Berikanlah kepadaku hati seperti hati-Mu.
Kita perlu memiliki sikap seorang hamba untuk menjadi serupa Yesus.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate