Pages - Menu

Friday, May 22, 2015

Para Pencari Hikmat

KomikStrip-WarungSaTeKaMu-20150522-Para-Pencari-Hikmat
Berbahagialah orang yang mendapat hikmat. —Amsal 3:13
Para Pencari Hikmat
Pada setiap musim semi, berbagai perguruan tinggi dan universitas mengadakan upacara wisuda untuk merayakan keberhasilan para mahasiswa yang telah menyelesaikan studi dan memperoleh gelar mereka. Setelah menjalani wisuda mereka, para lulusan ini akan memasuki dunia yang menantang mereka. Memiliki pengetahuan akademis saja tidaklah cukup. Kunci meraih keberhasilan dalam hidup adalah dengan menerapkan segala sesuatu yang telah mereka pelajari dengan berhikmat.
Di sepanjang Kitab Suci, hikmat dijunjung sebagai sebuah harta yang layak dicari. Hikmat itu lebih baik ketimbang kekayaan (Ams. 3:13-18). Hikmat bersumber dari Allah, dan Dialah satu-satunya yang penuh hikmat (Rm. 16:27). Hikmat ditemukan dalam perbuatan dan perilaku Yesus, sebab di dalam diri-Nya “tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan” (KOL. 2:3). Hikmat diperoleh dari membaca dan menerapkan Kitab Suci. Kita mempunyai teladan akan hal ini dengan melihat cara Yesus menerapkan pengetahuan-Nya ketika Dia dicobai (Luk. 4:1-13). Dengan kata lain, seseorang yang sungguh berhikmat berusaha melihat kehidupan dari sudut pandang Allah dan memilih untuk menjalani hidup berdasarkan hikmat-Nya.
Apakah imbalannya untuk hidup dalam hikmat? Kitab Amsal menyatakan kepada kita bahwa hikmat itu bagaikan manisnya madu di langit-langit mulut (Ams. 24:13-14). “Berbahagialah orang yang mendapat hikmat” (3:13). Jadi carilah hikmat, karena hikmat lebih menguntungkan ketimbang perak atau emas! —Joe Stowell
Tuhan, kuatkan tekadku untuk hidup dengan hikmat yang hanya berasal dari-Mu. Beriku pemahaman untuk menjalani hidup dari sudut pandang-Mu sehingga aku menikmati berkat dari hidup yang dijalani dengan bijaksana.
Berkat datang dari mencari hikmat dan hidup menurut hikmat tersebut.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate