Pages - Menu

Friday, August 14, 2015

Einstein dan Yesus

Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia.” —Yohanes 8:12
Einstein dan Yesus
Kita mengenang Albert Einstein tidak hanya dari rambutnya yang kusut, matanya yang besar, dan karakternya yang jenaka. Kita mengenalnya sebagai seorang pakar fisika jenius yang mengubah cara pandang kita terhadap dunia. Rumusnya yang terkenal, E=mc2, telah merevolusi pemikiran ilmiah dan membawa kita memasuki zaman nuklir. Melalui “Teori Relativitas Khusus”, ia berpendapat bahwa karena segala sesuatu di alam semesta ini bergerak, maka pengetahuan adalah soal sudut pandang. Ia meyakini kecepatan cahaya sebagai satu-satunya hal konstan yang dapat dipakai untuk mengukur ruang, waktu, ataupun berat benda.
Jauh sebelum Einstein, Yesus telah berbicara mengenai peran penting cahaya dalam memahami dunia ini, tetapi Dia berbicara dari sudut pandang yang berbeda. Demi mendukung pernyataan-Nya bahwa Dialah Terang Dunia (Yoh. 8:12), Yesus menyembuhkan seorang pria yang buta sejak lahir (9:6). Ketika orang Farisi menuduh Kristus sebagai orang berdosa, pria yang sangat bersyukur itu berkata, “Apakah orang itu orang berdosa, aku tidak tahu; tetapi satu hal aku tahu, yaitu bahwa aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat” (9:25).
Tidak seperti gagasan-gagasan Einstein yang ternyata sulit untuk dibuktikan, pernyataan-pernyataan Yesus dapat kita uji. Kita dapat merenungkan kisah tentang Yesus di dalam Injil. Kita dapat mengundang-Nya terlibat dalam rutinitas kita sehari-hari. Kita dapat mengalami langsung bagaimana Dia sanggup mengubah cara kita memandang segala sesuatu. —Mart DeHaan
Tuhan Yesus, Engkaulah satu-satunya yang tetap di tengah dunia yang kacau ini. Terima kasih, Engkau telah menjadi satu-satunya Terang sejati yang tidak akan pernah terpadamkan oleh kegelapan.
Hanya dengan berjalan di dalam terang Kristus, kita dapat hidup di dalam naungan kasih-Nya.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate