Pages - Menu

Thursday, August 13, 2015

Mau Marah Rasanya!

Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai. —2 Tesalonika 2:13
Mau Marah Rasanya!
Saat membaca sebuah pesan singkat di ponsel saya, hati saya menjadi panas dan saya mulai naik pitam. Nyaris saja saya membalasnya dengan sebuah pesan yang bernada pedas, tetapi kemudian suara hati saya mengingatkan saya untuk bersikap tenang dan menanggapinya esok hari saja. Keesokan paginya setelah tidur malam yang nyenyak, masalah yang sebelumnya sangat mengganggu saya itu sekarang tampak begitu sepele. Saya telah membesar-besarkannya hanya karena saya tidak mau mendahulukan kepentingan orang lain di atas kepentingan saya sendiri. Saya tidak rela apabila kenyamanan diri saya harus dikorbankan demi menolong orang lain.
Sayangnya, saya menyadari bahwa saya masih sering tergoda untuk membalas dalam kemarahan. Saya terus ditantang untuk menerapkan kebenaran Alkitab yang telah saya ketahui, seperti, “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa” (Ef. 4:26) dan “Janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga” (Flp. 2:4).
Syukurlah, Allah telah mengaruniakan kita Roh-Nya yang akan menolong kita dalam peperangan melawan dosa. Rasul Paulus dan Petrus menyebut ini sebagai karya pengudusan oleh Roh (2Tes. 2:13; 1Ptr. 1:2). Tanpa kuasa-Nya, kita tidak berdaya dan kalah; tetapi dengan kuasa-Nya, kita dapat memperoleh kemenangan. —Poh Fang Chia
Ya Tuhan, aku bersyukur karena Engkau bekerja di dalam diriku. Aku rindu Engkau mengubahkan hatiku; tolonglah aku untuk mendengarkan-Mu dan berserah kepada-Mu.
Pertumbuhan orang percaya adalah proses seumur hidup.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate