Pages - Menu

Wednesday, November 11, 2015

Sisa Waktu

Tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya. —Daniel 6:11
Sisa Waktu
Seorang teman sedang mengunjungi kota kami. Ia seorang yang sangat sibuk dan jadwalnya pun sangat padat. Namun, setelah melakukan rapat demi rapat sepanjang hari itu, ia menyempatkan diri untuk mampir ke rumah kami selama setengah jam untuk makan bersama yang singkat di larut malam. Kami menikmati kunjungannya, tetapi saya sempat terpikir, “Kami hanya mendapat sisa-sisa waktunya.”
Lalu saya teringat betapa seringnya Allah mendapatkan sisa-sisa waktu saya—adakalanya hanya beberapa menit sebelum saya terlelap.
Daniel adalah seorang yang sibuk. Ia memegang kedudukan yang tinggi di pemerintahan kerajaan Babel kuno, dan saya yakin ia memiliki jadwal yang padat. Namun, ia telah membangun kebiasaan untuk meluangkan waktunya bersama Allah—berdoa tiga kali sehari, memuji Allah, dan mengucap syukur kepada-Nya. Rutinitas itu menolongnya membangun keteguhan iman yang tidak goyah ketika menghadapi penganiayaan (Dan. 6).
Allah rindu bersekutu dengan kita. Di pagi hari, kita dapat mengundang Allah hadir dalam hari kita, kemudian kita dapat memuji-Nya dan memohon pertolongan-Nya di sepanjang hari itu. Di waktu lain, kita dapat meluangkan waktu untuk menyepi bersama-Nya dan merenungkan kasih setia-Nya. Ketika kita menyediakan waktu bersama Allah di dalam doa dan firman-Nya, kita akan bertumbuh dalam persekutuan dengan-Nya dan belajar untuk menjadi semakin serupa dengan-Nya. Pada saat kita mendahulukan waktu bersama Allah, kita akan semakin menikmati kebersamaan dengan-Nya. —Keila Ochoa
Bapa Surgawi, aku ingin memiliki persekutuan yang intim dengan-Mu. Aku mengundang-Mu untuk masuk dalam keseluruhan hariku—mulai dari aku bangun tidur sampai aku tidur kembali.
Orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru. —Yesaya 40:31

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate