Pages - Menu

Wednesday, February 24, 2016

Memandang ke Depan

[Simeon] seorang yang benar dan saleh . . . Roh Kudus ada di atasnya. —Lukas 2:25
Memandang ke Depan
Ketika Rembrandt, pelukis kenamaan asal Belanda, meninggal dunia secara mendadak pada usia 63 tahun, sebuah lukisannya yang belum selesai ditemukan pada penyangga kanvasnya. Lukisan itu memusatkan perhatiannya pada raut wajah Simeon yang sedang menggendong bayi Yesus ketika Dia dibawa orangtua-Nya ke Bait Allah di Yerusalem, genap 40 hari setelah kelahiran-Nya. Namun demikian, latar belakang dan detail lainnya pada lukisan itu belumlah diselesaikan oleh Rembrandt. Sejumlah pakar seni meyakini bahwa Rembrandt tahu akhir hidupnya sudah dekat dan—seperti Simeon—siap untuk “pergi dalam damai sejahtera” (Luk. 2:29).
Roh Kudus ada dalam hidup Simeon (ay.25), maka bukanlah suatu kebetulan jika ia berada di Bait Allah ketika Maria dan Yusuf menyerahkan putra sulung mereka kepada Allah. Simeon yang telah lama menantikan Mesias yang dijanjikan itu kemudian menggendong Anak itu dan memuji Allah, dengan berkata: “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel” (ay.29-32).
Simeon tidak mendambakan kembalinya kejayaan Israel seperti dahulu kala, melainkan sedang menantikan Mesias yang dijanjikan akan menyelamatkan segala bangsa. Seperti Simeon, kita juga dapat menantikan masa depan yang penuh pengharapan, karena kita tahu kelak kita akan bertemu dengan Tuhan. —David McCasland
Ya Bapa, kiranya kami dapat menjadi seperti Simeon, yang selalu menantikan kedatangan Yesus, Tuhan kami.
Amin, datanglah, Tuhan Yesus! —Wahyu 22:20

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate