Pages - Menu

Monday, August 15, 2016

Warisan Kehidupan

Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar. —Amsal 22:1
Warisan Kehidupan
Ketika menginap di sebuah hotel di suatu kota kecil, saya melihat gereja di seberang jalan sedang mengadakan kebaktian. Gereja sudah begitu penuh tetapi masih ada sekerumunan orang dari muda sampai tua berdiri di luar gereja sampai ke trotoar. Setelah melihat sebuah mobil jenazah diparkir di pinggir jalan, barulah saya menyadari bahwa itu adalah kebaktian penghiburan. Melihat banyaknya orang di situ, saya mengira kebaktian tersebut diadakan untuk mengenang hidup dari seorang tokoh yang berjasa besar di daerah itu—mungkin seorang pengusaha kaya atau orang terkenal. Karena penasaran, saya bertanya kepada petugas hotel, “Banyak sekali orang yang datang ke kebaktian itu; pastilah yang meninggal itu orang terkenal di kota ini.”
“Bukan,” jawabnya. “Mendiang bukan orang kaya dan juga tidak terkenal, tetapi ia seorang pria yang sangat baik.”
Peristiwa itu mengingatkan saya tentang hikmat amsal yang mengatakan, “Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar” (Ams. 22:1). Ada baiknya kita memikirkan tentang warisan yang akan kita tinggalkan bagi keluarga, teman, dan sesama kita. Dari perspektif Allah, yang terpenting bukanlah riwayat hidup atau jumlah uang yang kita kumpulkan, melainkan hidup seperti apa yang telah kita lewati.
Ketika seorang teman meninggal dunia, putrinya menulis, “Dunia telah kehilangan seorang pria yang sangat baik, dan di dunia seperti ini, itu adalah kehilangan yang sangat besar!” Warisan semacam itulah yang sepatutnya kita usahakan untuk kemuliaan Allah. —Joe Stowell
Ya Tuhan, tolonglah aku untuk menjalani hidup yang berkenan kepada-Mu dan yang meninggikan nama-Mu.
Jalanilah hidup yang meninggalkan warisan untuk kemuliaan Allah.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate