Pages - Menu

Monday, November 6, 2017

Doa Kita dan Waktu Allah

Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita. —Efesus 3:20
Doa Kita dan Waktu Allah
Terkadang Allah menantikan waktu yang tepat untuk menjawab doa-doa kita, dan itu tidak selalu mudah untuk kita pahami.
Demikianlah situasi yang dihadapi Zakharia, seorang imam yang suatu hari dikunjungi malaikat Gabriel di Bait Allah di Yerusalem. Malaikat Gabriel berkata: “Jangan takut, Zakharia! Allah sudah mendengar doamu. Istrimu Elisabet akan melahirkan seorang anak laki-laki. Engkau harus memberi nama Yohanes kepadanya” (Luk. 1:13 BIS).
Zakharia mungkin telah berdoa selama bertahun-tahun agar Allah memberinya anak. Ia bergumul menerima pesan Gabriel karena sekarang Elisabet sudah terlalu tua untuk melahirkan. Namun, Allah tetap menjawab doanya.
Ingatan Allah itu sempurna. Dia mampu mengingat doa-doa kita, tidak hanya untuk bertahun-tahun, tetapi juga sampai generasi-generasi mendatang. Allah tidak pernah melupakan doa kita dan mungkin saja Dia menjawabnya lama setelah pertama kalinya kita mengungkapkan permohonan kita kepada-Nya. Terkadang jawaban Allah adalah “tidak”, bahkan mungkin juga “tunggu”—tetapi tanggapan-Nya selalu didasarkan pada kasih-Nya. Meskipun cara-cara Allah tidak terselami oleh pikiran kita, kita dapat meyakini bahwa semua cara-Nya itu baik.
Zakharia mengalaminya. Ia berdoa meminta anak laki-laki, tetapi Allah memberinya lebih dari itu. Anaknya, Yohanes, akan tumbuh menjadi seorang nabi yang membuka jalan bagi kedatangan Mesias.
Pengalaman Zakharia menunjukkan satu kebenaran penting yang sepatutnya juga menguatkan kita ketika kita berdoa: Waktu Allah jarang sekali sama dengan waktu kita, tetapi waktu-Nya selalu layak kita nantikan. —James Banks

Saat kita tak dapat melihat tangan Allah bekerja, percayalah pada hati-Nya.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate