Pages - Menu

Wednesday, September 11, 2013

Semua Karena Kasih

Baca: 1 Yohanes 4:7-19
Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih. —1 Yohanes 4:16
Saya melihat satu tulisan pada papan penanda di depan sebuah gereja yang menurut saya sangat tepat untuk menjadi moto dalam hubungan kita dengan sesama: Terimalah kasih. Berilah kasih. Terus ulangi demikian.
Kasih terbesar yang kita terima adalah kasih Allah. Dia begitu mengasihi kita sehingga Dia memberikan Yesus, Anak-Nya, untuk hidup, mati, dan bangkit kembali demi menebus kita (1Yoh. 4:9). Kita menerima kasih Allah ketika kita menerima Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan kita. “Semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (Yoh. 1:12).
Setelah kita mengalami kasih Allah, kemudian kita dapat belajar untuk memberi kasih. “Marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah” (1Yoh. 4:7).
Kasih Allah memampukan kita untuk mengasihi saudara-saudari kita di dalam Kristus. Kita mengajar, menguatkan, dan menegur mereka. Kita menangis dan bergembira bersama. Kasih yang kita berikan adalah kasih yang lembut sekaligus tegas dan suportif. Kita bahkan diajar oleh Kristus untuk mengasihi musuh-musuh kita: “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Mat. 5:44). Memberi kasih kepada orang lain bisa terasa sulit dalam keadaan-keadaan tertentu. Namun itu bukanlah sesuatu yang mustahil, karena kasih Allah telah terlebih dahulu diberikan kepada kita.
Inilah rencana yang baik untuk hidup kita hari ini: Terimalah kasih. Berilah kasih. Terus ulangi demikian. —AMC
Untuk Direnungkan Lebih Lanjut
Bagaimana caranya kita mengalami kasih Kristus? (Yoh. 15:10).
Apa bukti dari kasih Allah dalam hidup kita? (1Yoh. 4:16-21).
Bagaimana kita dapat menunjukkan kasih Allah hari ini?
Terimalah kasih. Berilah kasih. Terus ulangi demikian.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate