Pages - Menu

Wednesday, September 9, 2015

Bau Harum dan Sepucuk Surat

Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus. —2 Korintus 2:15
Bau Harum dan Sepucuk Surat
Setiap kali saya mendekati tanaman bunga mawar atau suatu rangkaian bunga, saya tidak mampu melawan godaan untuk mencium sekuntum bunga itu dan menikmati wanginya. Aroma bunga yang segar begitu menyenangkan hati saya dan memicu perasaan yang nyaman di dalam diri saya.
Dalam suratnya kepada umat Kristen di Korintus berabad-abad yang lalu, Rasul Paulus mengatakan bahwa karena kita adalah kepunyaan Kristus, “Allah memakai [kita] supaya berita mengenai Kristus tersebar seperti bau harum yang semerbak ke mana-mana.” (2Kor. 2:14 BIS). Dengan kekuatan-Nya, kita bisa hidup dalam kemenangan, menggantikan keegoisan kita dengan kasih dan kebaikan-Nya, serta menyatakan kabar baik tentang keselamatan-Nya. Ketika kita melakukannya, kita benar-benar menjadi wewangian yang harum bagi Allah.
Paulus kemudian berpindah pada gambaran yang kedua ketika melukiskan umat Kristen sebagai “surat Kristus” (3:3). Surat tentang kehidupan kita tidaklah ditulis dengan tinta biasa, melainkan oleh Roh Allah. Allah mengubah kita dengan cara menuliskan firman-Nya di dalam hati kita agar orang lain bisa membacanya.
Kedua gambaran tadi mendorong kita untuk mengizinkan keindahan Kristus tampak di dalam kita agar kita bisa mengarahkan orang lain kepada-Nya. Dialah Tuhan, seperti ditulis Paulus dalam Efesus 5:2, yang “telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.” —Lawrence Darmani
Tuhan, biarlah keindahan-Mu mengisi hidupku, sehingga aku boleh menarik orang lain datang kepada-Mu. Tolonglah aku berjalan begitu rupa sehingga keharuman kasih-Mu tersebar luas kepada orang lain.
Perbuatan kita memberikan dampak yang jauh lebih besar daripada perkataan kita.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate