Pages - Menu

Sunday, October 25, 2015

Di Balik Layar

Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil. —Yohanes 3:30
Di Balik Layar
Kegiatan penjangkauan yang dilakukan gereja kami berpuncak dengan penyelenggaraan kebaktian kebangunan rohani yang mengundang penduduk dari seluruh wilayah kota. Ketika tim yang mengatur dan memimpin acara itu—terdiri dari kelompok musik kaum muda, para konselor, dan para pemimpin gereja—naik ke atas panggung, kami semua dengan gembira bertepuk tangan dan menyerukan apresiasi kami atas kerja keras mereka.
Namun ada seorang pria di antara mereka tidak terlihat mencolok, meskipun ia adalah ketua dari tim tersebut. Ketika bertemu dengannya beberapa hari kemudian, saya berterima kasih dan mengucapkan selamat atas hasil kerjanya. Saya mengatakan, “Kami jarang melihatmu sepanjang kegiatan itu.”
Ketua tim tersebut menjawab, “Saya suka bekerja di balik layar.” Ia tidak mementingkan pengakuan bagi dirinya. Baginya, mereka yang bekerja di depanlah yang pantas menerima penghargaan.
Sikapnya yang tidak banyak bicara itu justru berbicara banyak bagi saya. Saya diingatkan bahwa ketika melayani Tuhan, saya tidak perlu mencari-cari pengakuan diri. Saya dapat memuliakan Allah, entah saya diberi penghargaan atau tidak oleh orang lain. Sikap yang mengutamakan Kristus akan dapat mencegah timbulnya perasaan cemburu buta dan persaingan yang tidak sehat.
Yesus, yang ada “di atas semuanya” (Yoh. 3:31), “harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil” (ay.30). Dengan sikap itu, kita akan semakin mengupayakan kemajuan dari pekerjaan Allah. Kristus sajalah, dan bukan kita, yang patut menjadi pusat perhatian dari segala sesuatu yang kita lakukan. —Lawrence Darmani
Yesus, jadilah pusat dari pikiranku, keinginanku, dan perbuatanku. Kendalikanlah aku dan pakailah aku.
Sorotan utama haruslah tertuju kepada Kristus.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate