Pages - Menu

Thursday, October 22, 2015

Sukacita dalam Hadirat-Nya

Sebab TUHAN maha besar dan terpuji sangat, Ia lebih dahsyat dari pada segala allah. —Mazmur 96:4
Sukacita dalam Hadirat-Nya
“Tujuan utama manusia adalah untuk memuliakan Allah dan menikmati Dia selamanya,” menurut Katekismus Westminster. Sebagian besar isi Kitab Suci menyerukan manusia untuk bersyukur kepada Allah yang hidup dengan hati yang penuh sukacita dan pengagungan. Ketika kita menghormati Allah, kita mengagungkan Dia sebagai Pemberi dari segala kebaikan yang kita terima.
Pada saat kita memuji Allah dengan segenap hati, kita pun mengalami sukacita yang menjadi tujuan penciptaan kita itu. Sama seperti indahnya matahari terbenam atau pemandangan alam yang teduh mengarahkan kita pada kemuliaan Allah Pencipta, demikianlah penyembahan menarik kita pada persekutuan rohani yang intim dengan-Nya. Pemazmur mengatakan, “Besarlah TUHAN dan sangat terpuji. . . . TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya”(Mzm 145:3,18).
Allah tidak membutuhkan pujian kita, tetapi kita perlu memuji Allah. Dengan menikmati hadirat-Nya, kita mereguk sukacita yang mengalir dari kasih-Nya yang tak terbatas dan bersuka di dalam Dia yang telah datang untuk menebus dan memulihkan kita. “Di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah,” kata pemazmur. “Di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa” (Mzm. 16:11). —Dennis Fisher
Ya Tuhan, Engkaulah Allah yang Mahabesar dan Mahakuasa, Pencipta alam semesta. Aku akan memuji nama-Mu selalu. Tiada Allah selain Engkau saja.
Penyembahan terutama adalah hati yang berlimpah pujian kepada Allah.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate