Pages - Menu

Tuesday, July 19, 2016

Jalan di Tempat

Semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu. —Mazmur 25:3
Jalan di Tempat
Aba-aba dalam militer, “Jalan di tempat, grak!” mempunyai arti berjalan di tempat tanpa bergerak maju. Sikap itu menandakan suatu posisi jeda yang aktif dalam gerakan terarah ke depan sambil tetap bersiaga dan menantikan aba-aba selanjutnya.
Dalam bahasa sehari-hari, istilah jalan di tempat memiliki arti “bergerak tanpa kemajuan, tidak beranjak ke mana pun, tidak melakukan sesuatu yang berguna selagi menunggu”. Di dalamnya terkandung arti suatu penantian yang pasif dan sia-sia.
Namun sebaliknya, kata menantikan di dalam Alkitab sering berarti “menunggu dengan kerinduan yang besar, berpengharapan, dan berharap-harap”. Ketika menghadapi situasi-situasi yang sulit, pemazmur menulis: “Allahku, kepada-Mu aku percaya; janganlah kiranya aku mendapat malu; janganlah musuh-musuhku beria-ria atas aku. Ya, semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu” (Mzm. 25:2-3).
Sering kali ada hal-hal yang mau tidak mau harus kita nantikan—hasil pemeriksaan kesehatan, hasil wawancara pekerjaan, kembalinya orang yang kita kasihi. Meski demikian, kita dapat memilih bagaimana bersikap dalam penantian itu. Daripada menyerah pada ketakutan dan sikap tidak peduli, kita dapat terus “berjalan di tempat”, sambil aktif memohon kekuatan dan panduan dari Allah setiap hari.
“Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah itu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari” (ay. 4-5). —David McCasland
Tuhan, berilah aku karunia untuk menjalani masa-masa jeda dalam hidupku, sambil bersiap siaga untuk mengikuti perintah-Mu selanjutnya.
Menantikan Allah menuntut kepercayaan aktif kepada-Nya.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate