Pages - Menu

Thursday, July 28, 2016

Sahabat Selamanya

“Lalu percayalah Abraham kepada Allah . . . .” Karena itu Abraham disebut: “Sahabat Allah.” —Yakobus 2:23
Sahabat Selamanya
Satu perkataan bijak yang pernah saya dengar dan sekarang saya hargai berasal dari ayah saya. Ia sering berkata, “Joe, sahabat adalah salah satu harta yang paling bernilai dalam hidup.” Benar sekali! Kamu tidak akan pernah sendirian bila kamu mempunyai sahabat. Mereka memperhatikan kebutuhanmu dan rela berbagi sukacita dan ikut menanggung beban hidup kita.
Sebelum Yesus datang ke dunia, hanya ada dua pribadi yang disebut sebagai “sahabat Allah”. Tuhan berbicara kepada Musa “seperti seorang berbicara kepada temannya” (Kel. 33:11), dan Abraham disebut “sahabat Allah” (Yak. 2:23; lihat 2Taw. 20:7; Yes. 41:8).
Saya terkagum ketika Yesus menyebut orang-orang yang menjadi milik-Nya sebagai sahabat: “Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku” (Yoh 15:15). Persahabatan-Nya begitu mendalam hingga Dia bersedia menyerahkan nyawa-Nya bagi kita. Yohanes menuliskan, “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (ay.13).
Memiliki Yesus sebagai sahabat kita sungguh merupakan suatu keistimewaan dan berkat yang luar biasa! Dialah Sahabat yang tidak akan pernah meninggalkan atau melupakan kita. Dia menjadi pengantara kita di hadapan Allah Bapa dan menyediakan semua kebutuhan kita. Dia mengampuni segala dosa kita, memahami semua kesusahan kita, dan memberi kita kasih karunia yang cukup pada saat kita menghadapi masalah. Yesus sungguh Sahabat kita yang sejati! —Jow Stowell
Tuhan, aku bersyukur karena Engkau menyebutku sebagai sahabat-Mu. Kiranya aku selalu bersyukur atas keistimewaan yang Engkau berikan itu!
Yesus adalah Sahabat kita yang sejati.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate