Pages - Menu

Wednesday, May 3, 2017

Sendirian di Ruang Angkasa

Sesungguhnya Tuhan ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya. —Kejadian 28:16
Sendirian di Ruang Angkasa
Al Worden, salah seorang astronot dalam misi Apollo 15, tahu bagaimana rasanya berada di sisi bulan yang gelap dan tidak menghadap bumi. Selama tiga hari pada tahun 1971, Worden terbang sendirian di dalam modul komandonya yang bernama Endeavor, sementara dua awak lain bekerja ribuan mil jauhnya di atas permukaan bulan. Yang menemaninya saat itu hanyalah bintang-bintang yang bertaburan di atas kepalanya. Ia mengingat bagaimana bintang-bintang yang sangat banyak itu seolah-olah menyelimuti dirinya dengan cahaya.
Saat matahari terbenam pada malam pertama Yakub pergi dari rumahnya, ia juga sendirian, tetapi karena alasan yang berbeda. Ia sedang melarikan diri dari seorang kakak yang ingin membunuhnya karena Yakub telah mencuri berkat yang biasanya diberikan kepada anak sulung dalam keluarga. Namun saat tertidur, Yakub bermimpi tentang sebuah tangga yang menghubungkan langit dan bumi. Saat melihat malaikat-malaikat turun-naik pada tangga itu, Yakub mendengar suara Allah yang berjanji untuk menyertainya dan memberkati seluruh bumi melalui keturunannya. Ketika bangun dari tidurnya, Yakub pun berkata, “Sesungguhnya Tuhan ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya” (Kej. 28:16).
Memang Yakub telah mengucilkan diri karena penipuan yang dilakukannya. Namun, meskipun kesalahannya begitu nyata dan kelam, ia berada di hadapan satu Pribadi yang mempunyai rencana jauh lebih baik dan lebih besar pengaruhnya daripada apa pun yang kita rencanakan. Surga tidaklah sejauh yang kita pikirkan, karena “Allah Yakub” selalu menyertai kita. —Mart DeHaan
Bapa, terima kasih karena Engkau memakai kisah Yakub untuk menunjukkan kepada kami bahwa kemuliaan dari kehadiran-Mu yang tak kasat mata dan kebaikan-Mu amat jauh melampaui apa yang dapat kami bayangkan.
Allah itu lebih dekat daripada yang kita pikirkan.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate