Pages - Menu

Tuesday, July 4, 2017

Merayakan Kemerdekaan

Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. —Roma 8:2
Merayakan Kemerdekaan
Setelah diculik, disandera selama tiga belas hari, dan dibebaskan, Olaf Wiig, seorang juru kamera televisi asal Selandia Baru, menyatakan dengan senyum lebar di wajahnya, “Saya merasa lebih hidup sekarang dibandingkan dengan hidup saya sebelum terjadinya peristiwa ini.”
Karena alasan tertentu yang sulit dipahami, pengalaman dibebaskan terasa lebih berarti daripada kemerdekaan yang selama ini telah dinikmati.
Bagi mereka yang menikmati kemerdekaan hidup setiap hari, sukacita Olaf mengingatkan dengan baik bagaimana kita mudah lupa betapa kita sangat diberkati. Kebenaran itu juga berlaku dalam kehidupan rohani. Banyak dari kita yang telah cukup lama percaya dan menjadi Kristen sering lupa bagaimana rasanya menjadi tawanan dosa. Kita dapat terlena, bahkan tidak lagi bersyukur. Namun kemudian, Allah mengingatkan kita lewat kehadiran seorang petobat baru yang memberikan kesaksiannya dengan penuh semangat tentang apa yang telah Allah lakukan di dalam hidupnya. Lewat kehadirannya, sekali lagi kita melihat sukacita yang telah kita miliki ketika kita dimerdekakan “dari hukum dosa dan hukum maut” (Rm. 8:2).
Jika kebebasan terasa menjemukan bagimu, atau jika kamu cenderung berfokus pada apa yang tidak boleh kamu lakukan, ingatlah akan hal ini: Bukan saja tidak lagi menjadi budak dosa, kamu juga dimerdekakan supaya kamu menerima pengudusan dan hidup kekal bersama Kristus Yesus! (Rm. 6:22).
Rayakanlah kemerdekaanmu di dalam Kristus dengan bersyukur kepada Allah atas kesanggupan dan kebebasan yang kamu miliki untuk melayani Dia sebagai hamba-Nya. —Julie Ackerman Link
Hidup bagi Kristus memberikan kemerdekaan sejati.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate