Pages - Menu

Friday, December 22, 2017

Malam Kudus bagi Jiwa

Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. —2 Korintus 5:17
Malam Kudus bagi Jiwa
Lama sebelum Joseph Mohr dan Franz Gruber menciptakan lagu Natal “Silent Night” (Malam Kudus) yang terkenal, Angelus Silesius telah menulis puisi berikut:
Lihatlah! Di malam kudus telah lahir Anak Allah,
yang tersesat dan terabaikan pun selamatlah.
Maukah, hai manusia,
alami malam kudus dalam jiwamu,
Allah lahir di dalammu dan pulihkanmu.

Silesius, seorang biarawan asal Polandia, menerbitkan puisi tersebut pada tahun 1657 dalam buku The Cherubic Pilgrim (Perjalanan Malaikat). Dalam ibadah malam Natal tahunan di gereja kami, dengan indahnya paduan suara melantunkan lagu berjudul “Maukah Alami Malam Kudus dalam Jiwamu” yang terinspirasi dari puisi karya Silesius.
Dua sisi misteri dalam Natal adalah Allah menjadi sama dengan kita supaya kita dapat menjadi satu dengan-Nya. Yesus menderita segala sesuatu yang ternoda supaya kita dapat disucikan. Oleh karena itu, Rasul Paulus menulis, “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya” (2Kor. 5:17-18).
Pada saat Natal, baik kita berkumpul bersama keluarga dan teman atau kita jauh dari semua yang kita rindukan, kita tahu pasti bahwa Yesus datang untuk lahir di dalam hati kita.
Maukah engkau jadi palungan sang bayi?
Di dalam hatimu Allah terlahir kembali.

—David C. McCasland
Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah lahir ke dalam dunia yang gelap ini supaya kami dapat lahir kembali ke dalam hidup dan terang-Mu.
Allah menjadi sama dengan kita supaya kita dapat menjadi satu dengan-Nya.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate