Pages - Menu

Tuesday, August 14, 2018

Mengarungi Jeram

Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan. —Yesaya 43:2
Mengarungi Jeram
Pemandu arung jeram membawa kelompok kami ke tepi sungai dan mengarahkan kami untuk memakai jaket pelampung dan meraih dayung. Saat kami naik ke perahu, pemandu mengatur posisi duduk kami untuk menjaga keseimbangan perahu agar tetap stabil saat melintasi jeram. Setelah menerangkan betapa serunya perjalanan yang akan kami lalui, si pemandu menjelaskan serangkaian arahan yang akan kami dengar darinya dan harus diikuti agar kami berhasil mengendalikan perahu melewati jeram demi jeram. Ia meyakinkan kami bahwa meskipun ada momen-momen menegangkan di sepanjang perjalanan, perjalanan kami seluruhnya akan aman dan menyenangkan.
Adakalanya hidup ini terasa seperti mengarungi jeram, suatu perjalanan yang mengharuskan kita melalui arus deras lebih sering daripada yang kita harapkan. Janji Allah kepada Israel melalui Nabi Yesaya dapat menenangkan hati ketika kita mengkhawatirkan terjadinya kemungkinan yang terburuk: “Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan” (Yes. 43:2). Bangsa Israel sangat takut ditolak oleh Allah ketika mereka harus dibuang sebagai akibat dari dosa mereka. Namun, Allah meyakinkan mereka dan berjanji untuk menyertai mereka karena kasih-Nya kepada mereka (ay.2,4).
Allah takkan meninggalkan kita di tengah arus kehidupan yang deras. Kita dapat mempercayai-Nya untuk memandu kita melewati jeram demi jeram—ketakutan dan pergumulan kita yang berat—karena Dia mengasihi dan berjanji selalu menyertai kita. —Kirsten Holmberg
Terima kasih, Tuhan, karena Engkaulah pemanduku dalam mengarungi derasnya jeram kehidupan. Tolonglah aku untuk mempercayai-Mu sekalipun arus hidup ini begitu ganas dan menyeramkan.
Tuhan memandu kita melewati masa-masa yang sulit.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate