Pages - Menu

Friday, July 5, 2013

Memerangi Ego

Baca: Yakobus 4:6-17

“Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.” —Yakobus 4:6

Ketika seorang jenderal kembali dari suatu peperangan dengan membawa kemenangan, warga kota Roma kuno akan mengadakan suatu pawai untuk menyambut kepulangan sang penakluk. Pawai itu akan diikuti oleh pasukan sang jenderal, kemudian disusul barisan tawanan perang yang dibawa serta sebagai bukti dari kemenangan tersebut. Ketika pawai tersebut berarak melintasi tengah kota, orang banyak akan mengelu-elukan keberhasilan pahlawan mereka.

Untuk mencegah agar ego dari sang jenderal tidak membubung terlalu berlebihan, seorang budak ditempatkan bersamanya di dalam kereta. Mengapa demikian? Supaya pada saat penduduk Roma melontarkan puji-pujian kepada sang jenderal, si budak dapat terus membisikkan di telinganya, “Anda pun makhluk fana.”

Ketika memperoleh keberhasilan, bisa jadi kita juga mengabaikan kelemahan diri sendiri dan membiarkan hati kita dipenuhi kesombongan yang menghancurkan diri kita. Yakobus mengingatkan kita untuk menjauhi bahaya kesombongan dan mengarahkan kita untuk bersikap rendah hati dan mendekat kepada Allah. Ia menulis, “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati” (Yak. 4:6). Kunci dari pernyataan itu adalah mengasihani. Tak ada yang lebih mengagumkan dari itu! Hanya Tuhan yang layak mendapatkan ucapan syukur dan pujian—terutama atas belas kasihan yang telah dilimpahkan-Nya kepada kita.

Keberhasilan, pencapaian, atau kebesaran kita tidak berasal dari diri sendiri. Semua itu merupakan karya belas kasihan Allah yang tiada bandingnya dan yang kita butuhkan untuk selamanya. —WEC

Belas kasihan yang baru setiap pagi
Anugerah untuk setiap hari,
Harapan baru di setiap pencobaan,
Dan keberanian di sepanjang hidup. —Mc Veigh

Belas kasihan Allah adalah kasih tak terhingga yang diwujudkan dalam kebaikan-Nya yang tak berkesudahan.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate