Pages - Menu

Monday, January 25, 2016

Kata-Kata yang Sembrono

Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. —Yakobus 3:5
Kata-Kata yang Sembrono
Kesehatan putri saya sering bermasalah akhir-akhir ini, dan suaminya sangat memperhatikan dan mendukungnya. “Kamu sungguh beruntung!” kata saya.
“Ah, Mama tak berpikir begitu saat pertama kali aku mengenalnya,” jawabnya kepada saya dengan cengiran.
Putri saya benar. Ketika Icilda dan Philip bertunangan, saya agak khawatir. Masing-masing dari mereka memiliki kepribadian yang jauh berbeda. Keluarga kami besar dan heboh, sementara Philip bersifat pendiam. Dan saya menyampaikan tentang kekhawatiran tersebut kepada putri saya secara blak-blakan.
Saya sangat terkejut saat menyadari bahwa kritikan yang saya katakan tanpa pikir panjang 15 tahun lalu itu ternyata masih diingatnya dan mungkin saja menghancurkan relasi yang telah terbukti langgeng dan bahagia. Hal itu mengingatkan saya betapa kita perlu menjaga ucapan kita kepada orang lain. Begitu banyak dari kita yang dengan cepat mengutarakan apa yang kita anggap sebagai kelemahan dalam diri keluarga, teman, atau rekan kerja, atau kita lebih berfokus pada kesalahan daripada keberhasilan mereka. “Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh,” ucap Yakobus (3:5), tetapi dapat mengeluarkan perkataan yang menghancurkan relasi atau sebaliknya, menciptakan kedamaian dan harmoni di tengah lingkungan tempat kerja, gereja, atau keluarga.
Mungkin kita harus menjadikan doa Daud sebagai doa kita setiap kali kita mengawali hari: “Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!” (Mzm. 141:3). —Marion Stroud
Bapa, tolonglah aku mengekang perkataanku yang sembrono dan jagalah lidahku hari ini dan setiap hari.
Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak. —Amsal 25:11

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate