“Kita telah menciptakan lebih banyak informasi yang pernah ada dalam 5 tahun terakhir daripada yang ada di sepanjang sejarah manusia, dan informasi itu tidak henti-hentinya kita terima” (Daniel Levitin, penulis buku The Organized Mind: Thinking Straight in the Age of Information Overload). Menurut Levitin, “Itu berarti kita menjadi ketagihan hiperstimulasi (rangsangan yang melampaui batas).” Berita dan pengetahuan yang datang bertubi-tubi dapat mendominasi otak kita. Di lingkungan masa kini dengan media yang terus membombardir, kita semakin sulit menemukan waktu untuk duduk diam, merenung, dan berdoa.
Mazmur 46:11 mengatakan, “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah.” Ayat itu mengingatkan kita tentang perlunya menyediakan waktu untuk fokus kepada Tuhan. Banyak orang menemukan bahwa “waktu tenang” merupakan bagian yang penting setiap hari—waktu untuk membaca Alkitab, berdoa, dan merenungkan kebaikan dan kebesaran Allah.
Ketika kita, seperti penulis Mazmur 46, mengalami sendiri bahwa “Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti” (ay.2), itu mengenyahkan rasa takut kita (ay.3), mengalihkan fokus kita dari gejolak dunia untuk memandang pada damai Allah, dan menciptakan keyakinan yang menenangkan bahwa Tuhanlah yang memegang kendali (ay.11).
Sebising apa pun dunia sekeliling kita, kita dapat menemukan ketenangan dan kekuatan dalam kasih dan kuasa Bapa Surgawi kita. —David McCasland
Bapa Surgawi, kami menyerahkan kehidupan kami yang
bising dan pikiran kami yang berantakan di hadapan-Mu, sehingga kami
dapat belajar untuk tenang dan tahu bahwa Engkaulah Allah.
Setiap hari kita perlu berdiam diri dan mendengarkan Tuhan.
No comments:
Post a Comment