Pages - Menu

Friday, June 15, 2018

Disayang!

Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu. —Yeremia 31:3
“Disayang!”
“Disayang!”
Kata itu diteriakkan putri saya ketika ia sedang bersiap-siap di suatu pagi. Saya tidak tahu apa yang dimaksudnya. Ia lalu menepuk baju yang dikenakannya, selembar baju yang diwarisi dari sepupunya. Di bagian depan baju itu tertulis kata itu: “Disayang.” Saya memeluknya dengan hangat dan ia tersenyum bahagia. Saya mengikuti ucapannya, “Kamu memang disayang!” Senyumnya makin lebar, dan sambil melompat, ia pergi dan terus mengulang kata itu.
Saya memang bukan ayah yang sempurna. Namun, momen tadi terasa sempurna. Dalam interaksi yang spontan dan indah tersebut, saya melihat wajah putri saya yang berseri-seri dan mengalami apa rasanya menerima kasih yang tak bersyarat, yakni sukacita yang terlihat jelas. Ia tahu bahwa tulisan di bajunya benar-benar sesuai dengan perasaan ayahnya kepadanya.
Berapa banyak dari kita menyadari dengan sungguh-sungguh bahwa kita dikasihi oleh Allah Bapa dengan kasih yang tak terbatas? Terkadang kita masih tidak yakin dengan kebenaran itu. Begitu pula dengan bangsa Israel. Mereka bertanya-tanya apakah pencobaan yang mereka alami berarti bahwa Allah tidak lagi mengasihi mereka. Namun, dalam Yeremia 31:3, sang nabi mengingatkan mereka pada pernyataan Allah di masa lampau: “Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal.” Kita juga merindukan kasih tak bersyarat seperti itu. Akan tetapi, luka hati, kekecewaan, dan kesalahan yang kita alami dapat membuat kita merasa tidak dikasihi. Namun, Allah membuka tangan-Nya—tangan Bapa yang sempurna—dan mengundang kita untuk mengalami dekapan kasih-Nya. —Adam Holz
Tuhan, adakalanya kesukaran dalam hidup ini menggoda kami untuk mengira bahwa kami tidak dikasihi. Namun, Engkau berkata sebaliknya. Tolonglah kami untuk menerima kasih kekal-Mu yang sanggup mengubah hidup kami.
Tak seorang pun mengasihi kita seperti Bapa kita.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate