Pages - Menu

Tuesday, June 11, 2019

Allah Segala Bangsa

Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. —Kisah Para Rasul 2:5
Allah Segala Bangsa
Mantan vokalis Newsboys, Peter Furler, menceritakan tentang salah satu lagu pujian mereka yang berjudul “He Reigns” (Dia Berkuasa). Liriknya memberikan gambaran yang sangat kuat tentang orang-orang percaya dari setiap kaum dan suku bangsa yang berkumpul serta bersatu untuk menyembah Allah. Furler mengamati bahwa setiap kali Newsboys menyanyikan lagu tersebut, ia dapat merasakan karya Roh Kudus yang begitu kuat di tengah jemaat Tuhan yang sedang menyembah.
Deskripsi Furler tentang pengalamannya dengan lagu “He Reigns” bisa jadi mirip dengan yang dirasakan oleh orang-orang yang berkumpul di Yerusalem pada Hari Pentakosta. Ketika para murid dipenuhi Roh Kudus (Kis. 2:4), mulai terjadi hal-hal yang belum pernah dialami siapa pun sebelumnya. Akibatnya, orang-orang Yahudi dari segala bangsa yang ada di sana merasa kebingungan, karena masing-masing mendengar kabar tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah dalam bahasa mereka sendiri (ay.5-6,11). Petrus menjelaskan kepada orang banyak bahwa itu semua adalah penggenapan nubuat di Perjanjian Lama ketika Allah berkata, “Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia” (ay.17).
Pernyataan kuasa Allah yang berlaku bagi semua orang itu membuat orang-orang menerima kabar Injil yang dibawa oleh Petrus, sehingga tiga ribu jiwa bertobat pada hari itu (ay.41). Setelah awal yang spektakuler ini, orang-orang yang baru percaya itu kembali ke tempat asal mereka di seluruh pelosok bumi dengan membawa kabar baik tersebut.
Kabar baik tentang pengharapan dari Allah bagi semua orang masih bergema hingga hari ini. Saat kita memuji Allah bersama-sama, Roh-Nya bekerja di antara kita dan menyatukan orang-orang dari segala bangsa dalam kesatuan yang indah. Dia sungguh berkuasa! —Remi Oyedele
WAWASAN
Dalam rentang delapan minggu saja, murid-murid Yesus mengalami berbagai lonjakan emosional. Bayangkan mereka melewati riuhnya arak-arakan saat Yesus memasuki Yerusalem hanya untuk menyaksikan Dia ditangkap dan disalib (Matius 21-26; Markus 11-14; Lukas 19-22; Yohanes 12-13). Lalu tibalah waktu kebangkitan-Nya—bukti tak terbantahkan bahwa Dialah Sang Mesias—diikuti dengan kepergian-Nya dari dunia ini. Menghadapi banyak keterkejutan seperti itu, tidak heran bila para murid keliru memahami perintah Kristus tentang membangun Kerajaan-Nya. Mereka mengharapkan solusi politis atas permasalahan Israel—bebas dari penindasan Roma dan mendapatkan tanah mereka yang sah di dunia sebagai umat pilihan Allah (Kisah Para Rasul 1:6). Namun, Yesus memiliki rencana yang lebih baik. Dia berjanji, “Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku . . . sampai ke ujung bumi” (ay.8). Kisah Para Rasul 2 mengisahkan bagaimana Roh Kudus menyatakan janji tersebut. —Tim Gustafson
Dalam hal apa kamu melihat gambar Allah dalam diri orang lain? Bagaimana kamu dapat melihat orang dari setiap suku dan bangsa seperti Yesus melihat mereka?
Bapa Surgawi, mampukanlah aku memancarkan hati-Mu yang mengasihi seluruh umat-Mu.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate