Pages - Menu

Thursday, October 31, 2019

Kisah Bekas Luka

Lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah. —Yohanes 20:27
Kisah Bekas Luka
Semasa kecil, saya pernah melihat kupu-kupu terbang di antara tanaman bunga ibu saya dan saya ingin menangkapnya. Saya pun buru-buru berlari kembali ke dapur dan menyambar stoples kaca, tetapi karena terburu-buru, saya tersandung dan terjatuh di atas lantai teras yang terbuat dari beton. Stoples yang saya bawa pecah berantakan dan menyayat bagian bawah pergelangan tangan saya hingga dibutuhkan delapan belas jahitan untuk menutupnya. Bekas luka itu melingkar seperti ulat di pergelangan tangan saya sebagai kesaksian tentang luka dan kesembuhan yang saya alami.
Ketika Yesus menampakkan diri kepada para murid setelah kematian-Nya, Dia juga membawa bekas luka-Nya. Yohanes melaporkan bahwa Tomas ingin melihat “bekas paku pada tangan-Nya” dan Yesus mengundang Tomas, “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah” (Yoh. 20:25,27). Untuk membuktikan bahwa Dialah Yesus yang sama, Dia bangkit dari kematian dengan bekas-bekas luka dari penderitaan-Nya yang masih terlihat jelas.
Bekas luka Yesus membuktikan bahwa Dialah Juruselamat dan menjadi kesaksian tentang kisah penyelamatan kita. Bekas paku di tangan dan kaki-Nya serta lubang di lambung-Nya mengungkapkan kisah tentang penderitaan yang ditimpakan kepada-Nya, yang ditanggung-Nya, dan yang kemudian disembuhkan—semua demi kita. Dia melakukannya agar kita dipulihkan dan kembali kepada-Nya.
Pernahkah kamu merenungkan bekas luka Kristus? —Elisa Morgan
WAWASAN
Injil Sinoptik (Matius, Markus, dan Lukas)—disebut demikian karena ketiganya berisi banyak peristiwa serupa dengan urutan waktu yang sama—tidak menceritakan apapun tentang Tomas kecuali mencantumkan namanya dalam daftar dua belas rasul (Matius 10:3; Markus 3:18; Lukas 6:15). Dalam Injil Yohanes, barulah kita melihat lebih banyak mengenai interaksinya dengan Yesus (Yohanes 11:14-16; 14:5-6; 20:24-29; 21:1-14). Dalam Yohanes 11:16, ia disebut “Tomas (yang disebut Didimus).” Tomas adalah namanya dalam bahasa Ibrani; Didimus dalam bahasa Yunani, yang bermakna “kembar.” Jadi, sejumlah terjemahan menuliskan namanya sebagai “Thomas, si kembar” (NLT, ESV, NKJV). Yohanes menggambarkan Tomas sebagai orang yang sungguh-sungguh mempercayai Yesus. Ketika Lazarus mati, Yesus hendak kembali ke Yudea untuk melihatnya (11:14). Sebelum itu, orang Yahudi berusaha merajam Yesus (10:31, 39), sehingga sangatlah berbahaya bagi-Nya untuk kembali ke Yudea. Tomas memperlihatkan pengabdian penuh kepada Kristus ketika ia mengajak para murid lainnya, “Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia” (11:16). —K.T. Sim
Bagaimana bekas luka Sang Juruselamat menjanjikan pemulihan bagi luka-luka yang kita tanggung? Luka apa yang akan kamu bawa kepada-Nya hari ini?
Ya Tuhan Yesus, betapa aku mensyukuri kesaksian dari bekas luka-Mu yang Engkau ceritakan kepadaku dan kepada dunia ini. Kiranya aku belajar semakin mengasihi-Mu melalui kisah tentang bekas luka-Mu itu.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate