Pages - Menu

Monday, January 6, 2020

Penolong Misterius

Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat. —Ibrani 13:2
Penolong Misterius
Louise menderita distrofi otot (pengurusan otot akibat kekurangan zat gizi). Suatu hari, untuk keluar dari stasiun kereta, ia harus menaiki tangga yang besar dan tinggi tanpa lift atau eskalator. Tangisnya sudah nyaris pecah ketika tiba-tiba seorang laki-laki muncul, membawakan tasnya, dan perlahan membantunya naik. Ketika Louise berbalik untuk mengucapkan terima kasih, laki-laki itu sudah lenyap.
Michael sudah terlambat untuk menghadiri rapat. Dalam keadaan hati yang sedang kalut, ia berjuang menembus kepadatan lalu lintas kota London. Di tengah kepadatan itu, tiba-tiba ban mobilnya kempes. Ketika ia berdiri tanpa daya di tengah hujan, mendadak muncul seorang laki-laki dari tengah kerumunan, membuka bagasi, mendongkrak mobil, lalu mengganti bannya. Ketika Michael berbalik untuk berterima kasih padanya, orang itu sudah pergi.
Siapakah para penolong misterius itu? Orang asing yang baik hati, atau lebih daripada itu?
Gambaran umum kita tentang malaikat sebagai sosok yang bercahaya atau bersayap tidaklah sepenuhnya benar. Meski sejumlah malaikat muncul menyerupai gambaran itu (Yes. 6:2; Mat. 28:3), tetapi ada yang datang dengan kaki berdebu dan ingin makan (Kej. 18:1-5) sehingga kerap disangka orang biasa (Hak. 13:16). Penulis Ibrani mengatakan bahwa dengan memberi tumpangan kepada orang asing, tanpa disadari sebenarnya kita sedang menjamu malaikat (13:2).
Kita tidak tahu apakah yang menolong Louise dan Michael waktu itu adalah malaikat. Namun, menurut Alkitab, itu tidak mustahil. Malaikat terus bekerja menolong umat Allah hingga saat ini (Ibr. 1:14). Mungkin saja mereka terlihat biasa seperti orang kebanyakan.—Sheridan Voysey
WAWASAN
Para ahli tidak sepakat mengenai penulis, penanggalan, dan penerima kitab Ibrani, tetapi sepertinya kitab ini ditulis untuk orang-orang Yahudi (Ibrani) yang sedang mengkaji ulang pernyataan-pernyataan Yesus atau bergumul dengan iman mereka. Pasal 1-10 menunjukkan keutamaan Kristus di atas para malaikat, Musa, dan imam-imam besar. Dalam pasal 13, sang penulis menutup suratnya dengan nasihat-nasihat. Ayat 1 memulai dengan ajakan untuk memelihara kasih persaudaraan, kemudian ayat 2 mendorong para pembaca untuk melakukan lebih dengan memperluas kasih mereka kepada orang-orang yang tak dikenal (mereka yang berada di luar komunitas) dengan menawarkan makanan dan tumpangan. Perintah ini diperkuat dengan pengamatan bahwa beberapa orang “telah menjamu malaikat-malaikat” tanpa mengetahuinya, dan merujuk kepada pertemuan yang dialami Abraham, Gideon, serta Manoah dan istrinya (Kejadian 18:2,16; Hakim-hakim 6:11; 13:2-11). Ayat 3 mengajak pembaca untuk mengingat (dan berempati terhadap) orang-orang hukuman dan mereka yang diperlakukan sewenang-wenang. —Alyson Kieda
Apa yang kamu ketahui tentang malaikat? Pernahkah kamu berjumpa dengan malaikat tanpa menyadarinya saat itu?
Terima kasih, ya Allah, untuk para malaikat yang Engkau utus sehingga kami menerima pertolongan di saat kami sangat membutuhkannya.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate