Pages - Menu

Tuesday, March 17, 2020

Bahkan Sebelum Engkau Meminta

Sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya; ketika mereka sedang berbicara, Aku sudah mendengarkannya. —Yesaya 65:24
Bahkan Sebelum Engkau Meminta
Teman saya Robert dan Colleen sudah menikah selama puluhan tahun dan menikmati pernikahan yang bahagia. Saya senang melihat cara mereka berinteraksi. Saat makan malam, yang satu akan mengulurkan mentega kepada pasangannya sebelum diminta. Lalu, yang lain mengisi ulang gelas minuman di saat yang tepat. Saat menceritakan kisah hidup mereka, keduanya saling menimpali dengan lancar. Terkadang mereka seperti bisa membaca pikiran satu sama lain.
Sungguh tenang rasanya ketika kita tahu Allah mengenal dan mempedulikan kita lebih dari siapa pun yang kita kenal dan kasihi. Nabi Yesaya menggambarkan hubungan antara Allah dan umat-Nya dalam kerajaan yang akan datang sebagai hubungan yang akrab dan penuh kasih. Allah berkata tentang umat-Nya, “Sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya; ketika mereka sedang berbicara, Aku sudah mendengarkannya” (Yes. 65:24).
Namun, bagaimana mungkin itu benar? Ada beberapa hal yang telah saya doakan selama beberapa tahun tanpa pernah mendapatkan jawaban. Saya percaya saat kita bertumbuh dalam keintiman dengan Allah, menyelaraskan kerinduan hati kita dengan isi hati-Nya, kita dapat belajar mempercayai pemeliharaan dan penentuan waktu-Nya yang tepat. Kita dapat mulai merindukan apa yang Allah rindukan. Ketika berdoa, kita meminta—di antara banyak hal—segala sesuatu yang menjadi bagian dari Kerajaan Allah seperti tertulis dalam Yesaya 65: Berakhirnya kesedihan (ay.19). Rumah yang aman, perut yang kenyang, dan pekerjaan yang bermakna bagi semua orang (ay.21-23). Segala ciptaan hidup dalam damai (ay.25). Ketika Kerajaan Allah datang dalam kesempurnaan-Nya, Allah akan menjawab seluruh doa tersebut.—Amy Peterson
WAWASAN
Meskipun kitab ini ditulis untuk orang-orang Israel kuno, perkataan Yesaya mengantisipasi suatu peristiwa yang masih kita tunggu-tunggu. Sang nabi menulis, “di dalam [Yerusalem yang baru] tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan dan bunyi erangpun tidak” (65:19). Ini cocok dengan penglihatan Yohanes dalam Wahyu 21, ketika Yohanes menulis, “aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru” (ay.1). Dalam keberadaan di masa depan ini, “’maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita” (ay.4). —Tim Gustafson
Bagaimana cara kamu terlibat dalam membawa Kerajaan Allah kepada dunia? Apa yang akan kamu minta kepada Allah hari ini?
Ya Allah, terima kasih Engkau selalu mendengar doa-doaku. Aku percaya Engkau mengasihiku dan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang telah Engkau panggil. Ubahlah segala hasratku agar aku merindukan yang Kaurindukan.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate