Pages - Menu

Friday, March 6, 2020

Berdua Lebih Menguntungkan

Berdua lebih menguntungkan daripada seorang diri. Kalau mereka bekerja, hasilnya akan lebih baik.—Pengkhotbah 4:9 BIS
Berdua Lebih Menguntungkan
Meskipun sudah kepayahan, para pelari pada ajang triatlon Ironman tahun 1997 di Hawaii itu terus berjuang menuju garis finis. Di antara mereka ada dua atlet wanita yang sudah terhuyung-huyung. Pada satu titik, Sian Welch pun menubruk Wendy Ingraham dan keduanya jatuh ke tanah. Karena sulit berdiri, mereka terjerembap, lalu jatuh lagi kira-kira dua puluh meter dari garis finis. Para penonton bertepuk tangan ketika melihat Ingraham mulai merangkak. Ketika Welch juga mulai bangkit, penonton bersorak lebih keras lagi. Ingraham mencapai garis finis di posisi keempat, dan langsung ambruk ke dalam pelukan para pendukungnya. Namun, kemudian ia berbalik dan mengulurkan tangannya kepada Welch. Welch pun menjatuhkan badannya ke depan, mengulurkan tangannya yang letih ke arah Ingraham, dan melewati garis finis. Setelah ia menyelesaikan perlombaannya di posisi kelima, para penonton bersorak-sorai meneriakkan dukungan mereka.
Keberhasilan keduanya menyelesaikan rangkaian lomba renang, bersepeda, dan lari sejauh 225 km tersebut telah menginspirasi banyak orang. Namun, gambaran dua pesaing kelelahan yang telah berjuang bersama untuk menyelesaikan lomba itu tetap membekas dalam benak saya karena telah menegaskan kebenaran yang menguatkan dari Pengkhotbah 4:9-11.
Kita tidak perlu malu mengakui bahwa kita membutuhkan bantuan dalam hidup ini (ay.9), terutama karena kita tidak mungkin betul-betul menyangkali kebutuhan kita atau menyembunyikannya dari Allah yang Mahatahu. Adakalanya kita jatuh, baik secara jasmani atau rohani. Ketika menyadari bahwa kita tidaklah sendirian, kita dapat terhibur sambil terus bertahan di dalam kesulitan yang kita hadapi. Di saat Allah Bapa yang penuh kasih itu menolong kita, Dia juga memampukan kita untuk melayani sesama kita yang membutuhkan, supaya mereka juga tahu bahwa mereka juga tidak sendirian.—Xochitl Dixon
WAWASAN
Bersama dengan kitab Ayub, Mazmur, Amsal, dan Kidung Agung, kitab Pengkhotbah dikategorikan sebagai salah satu dari kitab-kitab Hikmat dalam Alkitab. Kitab-kitab Hikmat menekankan keutamaan dari sikap takut akan Allah (Pengkhotbah 8:13; 12:13), dan membantu pembaca untuk menjelajahi kebaikan dan pahit-manisnya hidup ini dari sudut pandang Allah dan untuk mempercayai-Nya. Tujuan dari literatur Hikmat adalah membantu para pembacanya untuk “hidup dengan baik,” maka tidak heran jika kita menemukan banyaknya penggunaan kata lebih atau frasa lebih baik daripada. Keunggulan hikmat ditekankan dalam ayat-ayat seperti “Hikmat melebihi kebodohan, seperti terang melebihi kegelapan” (2:13); “Hikmat lebih baik dari pada keperkasaan” (9:16); “Hikmat lebih baik dari pada alat-alat perang” (9:18). Kita juga melihat penekanan ini dalam kitab Amsal: “Berbahagialah orang yang mendapat hikmat . . . karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas” (3:13-14). —Arthur Jackson
Pertolongan seperti apa yang pernah kamu terima? Bagaimana kamu dapat menyemangati orang lain sepanjang minggu ini?
Allah Mahakuasa, terima kasih karena Engkau meyakinkan kami akan kehadiran-Mu yang tetap di saat Engkau menolong kami dan memberi kami kesempatan untuk melayani dan membantu orang lain.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate