Pages - Menu

Tuesday, June 16, 2020

Berhala untuk Jaga-Jaga

Mereka mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya.—Yeremia 11:10

Berhala untuk Jaga-Jaga

Sam terbiasa memeriksa rekening tabungan hari tuanya dua kali sehari. Ia sudah menabung selama tiga puluh tahun, dan dengan naiknya harga saham, jumlah saldonya sudah cukup untuk membiayai kehidupannya setelah pensiun. Namun, Sam sering khawatir harga sahamnya anjlok sehingga ia merasa harus terus-menerus memeriksa jumlah uang dalam rekeningnya.

Nabi Yeremia telah memperingatkan hal ini: “Sebab seperti banyaknya kotamu demikian banyaknya para allahmu, hai Yehuda, dan seperti banyaknya jalan di Yerusalem demikian banyaknya mezbah yang kamu dirikan untuk membakar korban kepada Baal” (Yer. 11:13).

Penyembahan berhala begitu marak terjadi di antara bangsa Yehuda. Mereka tahu Allah adalah Tuhan. Namun, mengapa mereka masih menyembah allah lain? Alasannya adalah karena mereka ingin berjaga-jaga. Mereka membutuhkan Tuhan untuk kehidupan setelah kematian nanti, sebab hanya Allah sejati yang dapat membangkitkan orang mati. Namun, bagaimana dengan kehidupan saat ini? Ilah-ilah palsu menjanjikan kesehatan, kekayaan, dan kesuburan, jadi apa salahnya berdoa kepada mereka juga untuk jaga-jaga?

Dapatkah kamu melihat penyembahan berhala yang dilakukan oleh bangsa Yehuda juga merupakan godaan bagi kita? Bakat, pendidikan, dan uang memang baik. Namun, jika tidak berhati-hati, bisa jadi kita lebih mengandalkan itu semua. Kita tahu kita akan membutuhkan Allah ketika meninggalkan dunia ini, dan kita juga meminta Dia memberkati kita selama kita hidup. Akan tetapi, kita juga sering berusaha mengandalkan ilah-ilah lain, untuk jaga-jaga.

Di manakah imanmu? Berhala tetaplah berhala. Bersyukurlah kepada Allah atas anugerah-Nya yang berlimpah, dan katakan kepada-Nya bahwa kamu tidak mengandalkan yang lain, melainkan bergantung penuh kepada-Nya.—Mike Wittmer

WAWASAN
Karena penduduk Yehuda tetap bersikeras tidak mau hidup menurut cara Allah dan menolak perintah-perintah-Nya (Yeremia 11:10), Yeremia memperingatkan bahwa Allah akan mendatangkan sebuah bangsa dari jauh untuk menghukum mereka karena ketidaksetiaan mereka yang menyembah berhala (1:14-15; 5:15; 6:22; 25:9). Mereka juga akan dibuang ke Babel selama 70 tahun (25:11). Yeremia menyaksikan sendiri dibuangnya orang Israel ke Babel dan dihancurkannya Yerusalem serta Bait Suci (52:1-34). Ketidaksetiaan Yehuda dengan menyembah berhala merupakan kebiasaan yang sudah kronis dan parah. “Pada waktu Aku menuntun mereka keluar dari tanah Mesir; sampai kepada waktu ini,” demikian Allah mengatakan, “mereka tidak mau mendengarkan ataupun memperhatikannya, melainkan mereka masing-masing mengikuti kedegilan hatinya yang jahat” (11:7-8). Yeremia memanggil mereka untuk berbalik dari berhala-berhala mereka dan beribadah kepada TUHAN sebagai satu-satunya Allah Pencipta dan Raja mereka yang esa (10:1-11), serta memperingatkan bahwa mereka akan dihukum karena menyembah allah-allah palsu (11:12-13). —K.T. Sim

Hal baik apa yang berpotensi untuk kamu andalkan selain Allah? Bagaimana kamu dapat tetap menggunakan hal baik tersebut sambil tetap bergantung sepenuhnya kepada Allah?

Ya Bapa, aku berharap hanya kepada-Mu. Tolonglah aku percaya sepenuhnya kepada-Mu dan bukan kepada kemampuan atau hartaku.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate