Pages - Menu

Monday, November 23, 2020

Tempat Untuk Saya

 

Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan merekapun datang kepada-Nya. —Markus 3:13

Tempat Untuk Saya

Lelaki tua itu seorang veteran tentara yang berwatak keras dan bermulut pedas. Suatu hari, seorang teman yang peduli kepadanya bertanya tentang keyakinannya. Jawab lelaki tua itu dengan nada ketus: “Tuhan tidak punya tempat untuk orang seperti aku.” Mungkin itu hanya salah satu topeng “jagoan” yang ia tampilkan, tetapi apa yang ia katakan sama sekali tidak benar! Allah menyediakan tempat terutama bagi orang-orang kasar, mereka yang dibelenggu rasa bersalah, dan kaum yang terpinggirkan supaya mereka tumbuh dan berkembang dalam komunitas-Nya. Hal ini jelas terlihat sejak awal pelayanan Yesus, ketika Dia memilih orang-orang yang tidak terduga untuk menjadi murid-murid-Nya. Pertama, Dia memilih beberapa nelayan dari Galilea—orang-orang dari kalangan miskin pada masa itu. Dia juga memilih seorang pemungut cukai, Matius, yang bekerja memeras orang-orang sebangsanya. Lebih dari itu, Dia juga memanggil Simon orang Zelot (Mrk. 3:18). Kita tidak tahu banyak tentang Simon yang ini (yang pasti bukan Simon Petrus), tetapi kita tahu sedikit tentang orang Zelot. Mereka membenci para pengkhianat seperti Matius, yang menjadi kaya karena bekerja untuk pemerintah Romawi yang menjajah tanah Israel. Namun ironisnya, Yesus justru memilih Simon dan Matius yang sangat bertolak belakang, menyatukan mereka, dan menjadikan mereka bagian dari kelompok-Nya. Tidak ada orang yang “terlalu buruk” bagi Yesus. Lagipula Dia berkata, “Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat” (Luk. 5:32). Dia memiliki banyak tempat untuk orang-orang yang sulit diatur—orang-orang seperti kamu dan saya.—Tim Gustafson

WAWASAN
Yesus mendoakan dan secara khusus memilih dua belas orang yang Ia sebut rasul (Lukas 6:12-18) untuk dua tujuan spesifik: untuk “menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil” (Markus 3:14). Kata Yunani apóstolos berarti “seorang yang diutus, seorang duta.” Kitab-kitab Injil menceritakan kisah-kisah perubahan sebagian dari mereka: Simon Petrus dan Andreas (anak-anak Yohanes) serta Yakobus dan Yohanes (anak-anak Zebedeus) dahulu bekerja sebagai nelayan (Matius 4:18-22; Markus 1:16-20; Lukas 5:1-11; Yohanes 1:35-42). Filipus dan Natanael (para ahli mengatakan bahwa Natanael adalah orang yang sama dengan Bartolomeus), berasal dari kota perikanan Betsaida dan kemungkinan besar juga nelayan (Yohanes 1:43-51). Matius [Lewi] adalah bekas pemungut cukai dari Kapernaum (Markus 2:1,14; Lukas 5:27-28). Kita tidak mengetahui kisah perubahan hidup rasul-rasul lainnya: Tomas (Yohanes 20:24-25); Yakobus anak Alfeus (Markus 3:18); Tadeus (para sarjana menyamakannya dengan Yudas anak Yakobus, 3:18; Lukas 6:16); Simon orang Zelot (Lukas 6:15; Kisah Para Rasul 1:13); dan Yudas Iskariot, anak Simon, yang mengkhianati Yesus (Yohanes 6:71). —K.T. Sim

Adakah kenalanmu yang kamu rasa sulit untuk menyerahkan hidupnya kepada Yesus? Bagaimana kamu dapat mengajaknya untuk mengenal Kristus dan mengikut Dia?

Ya Bapa, terima kasih karena keselamatan dari-Mu tersedia bagi siapa saja yang percaya kepada Yesus Kristus.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate