Pages - Menu

Tuesday, June 18, 2013

Setiap Kata Berarti

Baca: Ulangan 4:1-10 Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu. —Ulangan 4:2 Kim Peek adalah seorang savant (orang dengan ingatan luar biasa) yang hafal akan semua isi drama karya Shakespeare. Pada suatu pertunjukan drama berjudul Twelfth Night (Malam Kedua Belas), Peek memperhatikan bahwa si aktor telah menghilangkan satu kata dari salah satu dialognya. Peek tiba-tiba berdiri dan berteriak, “Stop!” Si aktor pun meminta maaf dan berkata bahwa ia mengira tidak akan ada orang yang keberatan pada tindakannya itu. Peek menjawab, “Shakespeare pasti keberatan.” Perkataan memang berarti—apalagi jika itu adalah firman Allah sendiri. Musa memperingatkan bangsa Israel, “Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu” (Ul. 4:2). Musa sering kali mengingatkan umat Israel akan belas kasih dan kesetiaan Allah kepada mereka di masa lalu. Namun ia juga menekankan pentingnya ketaatan pada perintah Allah ketika mereka sedang bersiap-siap untuk masuk ke Tanah Perjanjian. Ia mengatakan kepada mereka bahwa ketaatan akan menghasilkan berkat dalam hidup dan warisan yang melimpah (ay.39-40). Setiap perintah dan ketentuan yang ada itu berarti bagi Allah. Sikap umat yang menghormati firman Allah menunjukkan bahwa mereka juga menghormati Allah. Hari ini, ketika kita menghormati firman Allah, membacanya dengan sangat teliti, dan mematuhi apa yang tercantum di dalamnya, kita sedang memberikan kepada Allah sikap hormat yang memang layak diterima-Nya. —MLW Alkitab tetap ada hingga selamanya Ketika dunia berlalu lenyap; Dengan inspirasi Alkitab diberi— Setiap hukumnya akan kupatuhi. —Lillenas Firman Allah tidak perlu ditambahi atau dikurangi.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate