Pages - Menu

Saturday, July 20, 2013

Kecongkakan Dan Kesombongan

Baca: Amsal 8:12-21

Aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat. —Amsal 8:13

Dalam buku Screwtape Letters (Surat- Surat Screwtape) karya C. S. Lewis, sesosok setan senior mendesak anak didiknya untuk mengalihkan pikiran seorang Kristen dari Allah dan membuatnya sibuk memusatkan perhatian pada kesalahan orang lain yang ada di gereja.

Dalam satu ibadah Minggu, saya merasa terganggu dan agak jengkel dengan seseorang di dekat saya yang bernyanyi keras-keras dengan nada yang sumbang. Ia pun tidak kompak ketika jemaat membaca ayat secara bersama-sama. Namun saat kami menundukkan kepala untuk bersaat teduh dan berdoa dalam hati, saya tersadar bahwa Tuhan pasti lebih berkenan kepada hati orang itu daripada semua perasaan menghakimi yang dilihat-Nya dengan jelas di dalam hati saya.

Beberapa hari kemudian, saya membaca Amsal 8 dan tertegur oleh ayat ke-13: “Aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.” Melalui pasal ini, hikmat memanggil kita untuk memiliki hati yang berpengertian (ay.5) dan mendapatkan hidup dan menjadi berkenan di mata Tuhan (ay.35). Jika tidak demikian, kita akan menjalani hidup dengan suatu sikap yang sombong, sementara batin kita perlahan-lahan sekarat dan mati (ay.36).

Kesombongan itu bagai sebilah pedang yang melukai bukan saja orang yang menggunakannya tetapi juga orang yang diserangnya. Kecongkakan merampas kita dari segala sesuatu yang ingin Allah berikan kepada kita, tetapi “ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan” (22:4). —DCM

Kurindukan sedikit kelembutan-Mu, Juruselamatku,
Merendahkan diri di saat aku menampilkan diriku;
Menemukan kemuliaan dan kekuatanku dalam rahmat-Mu,
Tahu bahwa dalam kelemahanku, anugerah-Mu sempurna. —Bosch

Kecongkakan mempermalukan, tetapi kerendahan hati menghasilkan hikmat.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate