Pages - Menu

Saturday, October 12, 2013

Jalan-jalan ke Belgia Bagian 1

Perjalanan saya kali ini ke Belgia adalah karena mendapatkan undangan untuk menghadiri sebuah konferensi dari sebuah perusahaan teknologi terkenal asal Amerika Serikat. Saya selama beberapa waktu terakhir telah menjadi volunteer untuk perusahaan tersebut.
Setelah mendapatkan undangan resmi, saya pun segera mengatur segala sesuatu yang diperlukan, termasuk mempersiapkan dokumen perjalanan, seperti paspor dan visa. Segeralah saya mengurus paspor ke kantor imigrasi di Yogyakarta, tempat domisili saya.
Proses pembuatan paspor di kantor imigrasi sebenarnya tidaklah terlalu rumit, asalkan kita mengikuti semua prosedur yang ada, mengurus sendiri paspor bukanlah momok yang perlu ditakuti. Asalkan semua persyaratan dokumen terpenuhi, niscaya paspor pun akan kita terima. Proses pembuatan paspor dimulai dengan pengisian dan penyerahan formulir paspor yang dapat diperoleh secara cuma-cuma di kantor imigrasi, dilengkapi dengan beberapa dokumen pendukung (asli dan fotokopi), persyaratan lengkap untuk pembuatan paspor dapat dilihat di sini: http://www.imigrasi.go.id/index.php/layanan-publik/paspor-biasa
Setelah menyerahkan formulir dan dokumen pendukung, kita akan diberi tahu tanggal wawancara untuk paspor kita (biasanya 2 atau 3 hari setelah penyerahan formulir). Dan dua hari kemudian, saya pun mengikuti proses wawancara dan melakukan pembayaran biaya pembuatan paspor. Silahkan cek di website imigrasi.go.id untuk mengetahui biaya pembuatan paspor saat ini.
Setelah wawancara, petugas pun memberikan informasi tanggal pengambilan paspor, dan saat hari itu tiba, saya pun membawa pulang paspor yang masih kosong (maklum waktu itu belum ada rencana ke luar negeri).
Satu bulan kemudian, pihak pengundang pun memberikan informasi booking pesawat, penginapan, dan surat pendukung untuk pembuatan visa. Karena untuk bepergian ke Belgia membutuhkan visa Schengen (untuk kunjungan singkat), dan pengurusan visa Schengen Belgia diwakilkan di Kedutaan Besar Belanda, maka saya harus membuat janji temu di Kedutaan Besar Kerajaan Belanda di Jakarta. Setelah menemukan tanggal yang tepat untuk wawancara visa, saya pun segera mempersiapkan diri untuk mengikuti wawancara tersebut, dan segera mencari tau teknik-teknik dan hal-hal yang perlu dipersiapkan agar visa disetujui.
Saya pun menghabiskan beberapa minggu untuk mempelajari teknik-teknik agar visa disetujui, termasuk mempersiapkan sejumlah dana di rekening bank (sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan karena semua biaya ditanggung pihak pengundang, dan hal tersebut tertulis di surat undangan). Setelah semua dokumen siap, dan waktunya tiba, maka saya pun mengikuti wawancara visa di Kedutaan Besar Belanda, dan waktu itu saya diwawancara oleh seorang Bapak yang notabene adalah orang Indonesia. Setelah melalui tahap wawancara, saya harus menunggu satu hari, dan keesokan harinya visa Schengen pun tertera di dalam paspor saya. Alangkah bahagianya saya waktu itu! Kini tinggal menunggu tanggal keberangkatan ke Belgia. Sungguh merupakan pengalaman yang luar biasa apabila dapat berkunjung ke sana tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun (semua biaya ditanggung pihak pengundang, termasuk biaya visa).

Dalam postingan berikutnya, akan saya tuliskan mengenai perjalanan saya ke negeri Belgia. Tunggu postingan saya selanjutnya ya!

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate