Pages - Menu

Friday, October 25, 2013

Mengasihi Dan Mengetahui

Baca: Roma 5:6-11
Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. —Roma 5:8
Dalam novel karya Jonathan Safran Foer, salah satu tokohnya mengomentari Empire State Building di New York dengan mengatakan, “Aku tahu bangunan ini karena aku mencintainya.”
Pernyataan tersebut membuat saya berpikir tentang hubungan antara cinta dan pengetahuan. Ketika kita mencintai sesuatu, kita ingin tahu segala sesuatu tentang hal tersebut. Ketika kita mencintai suatu tempat, kita ingin menjelajahi setiap jengkal tempat itu. Ketika kita mencintai seseorang, kita ingin tahu setiap seluk-beluk kehidupannya. Kita ingin tahu apa yang disukainya, bagaimana ia menggunakan waktunya, di mana ia dibesarkan, siapa teman-temannya, apa keyakinannya. Daftar ini tak ada habisnya. Namun ada di antara kita yang ingin dicintai tetapi tidak mau membuka diri dan membiarkan orang lain tahu tentang diri kita. Kita takut kita tidak akan dicintai jika jati diri kita yang sebenarnya terungkap.
Kita tidak perlu khawatir tentang hal itu terjadi dengan Allah. Kasih-Nya jauh lebih tinggi dibandingkan kasih kita: “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Rm. 5:8). Selain itu, Dia membuat diri-Nya dikenal oleh kita. Melalui penciptaan, Kitab Suci, dan Kristus, Allah mengungkapkan karakter-Nya dan kasih-Nya. Karena Allah mengasihi kita tanpa memandang ketidaksempurnaan kita, dengan aman kita dapat mengakui segala kesalahan kita kepada-Nya. Dengan Allah, kita tidak perlu takut untuk membuka diri. Itulah mengapa mengenal Allah berarti juga mengasihi-Nya. —JAL
Diamlah dan ketahuilah, Dialah Allah
Meski jalannya curam dan kasar,
Bukan yang diberikan-Nya, tetapi keberadaan-Nya
Akan senantiasa cukuplah. —NN.
Tiada sukacita yang lebih besar daripada mengetahui bahwa Allah mengasihi kita.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate