Pages - Menu

Tuesday, November 5, 2013

Umat Allah yang Buta dan Tuli

Santapan Harian
Yesaya 42:18-25

Tidak semua yang mengaku umat Allah merupakan umat yang beriman sejati. Dalam Perjanjian Lama kebanyakan umat tidak sungguh-sungguh beriman kepada Tuhan (bnd. generasi pertama yang keluar dari tanah Mesir yang karena ketidakpercayaan mereka akhirnya dihukum untuk mati di padang gurun). Dalam nas hari ini Tuhan mengecam umat-Nya yang buta dan tuli.

Tuli dan buta di sini bisa menunjuk kepada orang-orang pada ayat 7, yang memerlukan pimpinan Tuhan karena kebutaan mereka (16). Namun, di sini umat Israel, sebagai hamba Tuhan dikatakan sebagai buta dan tuli (19). Kebutaan merupakan metafora untuk kebutuhan rohani pada ayat 16-17. Kebutaan Israel menunjukkan bahwa sama seperti bangsa yang lain, Israel juga membutuhkan keselamatan dari Tuhan. Ketulian Israel menunjukkan bahwa mereka tidak mau mendengarkan apa yang telah Allah firmankan, walau sesungguhnya Allah telah banyak berbicara kepada umat-Nya (20).

Tuhan berkenan untuk menunjukkan pengajaran-Nya kepada bangsa-bangsa lain melalui Israel. Yang terjadi justru sebaliknya. Israel malah ikut-ikutan keberdosaan bangsa-bangsa lain, sehingga mereka yang menjadi dominan dan Israel menjadi jarahan mereka (22). Namun masih ada pengharapan, di tengah-tengah umat yang tidak taat, Tuhan memanggil mereka yang mau memasang telinga untuk Tuhan pakai di kemudian hari (23).

Dalam ayat 24 terdapat kata pengganti yang berubah dari "kita" menjadi "mereka" ("Sebab kepada-Nya kita telah berdosa, tetapi mereka tidak mau mengikuti jalan yang telah ditunjuk-Nya; LAI menerjemahkan "mereka" dengan "orang"). Ini berarti Yesaya mengidentifikasikan dirinya dengan umat Allah dalam keberdosaan mereka, tetapi ia memisahkan diri dengan umat yang tidak mau mengikuti Allah.

Apakah kita merupakan umat yang seperti Yesaya yang mau mengikuti jalan Tuhan? Ataukah kita seperti umat yang buta dan tuli, yang tidak mau mendengarkan perintah Tuhan? Harusnya mengikuti jalan Tuhan bukan pilihan bebas melainkan kebutuhan dan kesadaran diri!

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

__________
Santapan Harian / e-Santapan Harian
Bahan saat teduh yang diterbitkan secara teratur oleh Persekutuan Pembaca Alkitab (PPA) dan diterbitkan secara elektronik oleh Yayasan Lembaga SABDA (YLSA).
© 1999-2012 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA).
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi atau non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber tulisan dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate