Pages - Menu

Sunday, January 19, 2014

Dua Pria

Masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu. . . . Maka menangislah Yesus. —Yohanes 11:33,35
Dua Pria
Ada dua pria yang meninggal pada hari yang sama dalam peristiwa pembunuhan di kota tempat kami tinggal. Pria yang pertama adalah seorang perwira polisi yang tertembak mati ketika berusaha menyelamatkan sebuah keluarga. Pria yang kedua adalah seorang tunawisma yang ditembak pada saat ia sedang minum-minum bersama teman-temannya pada dini hari itu.
Seisi kota turut berduka atas kematian sang polisi. Ia adalah seorang pemuda yang baik dan peduli terhadap sesamanya, serta dikasihi oleh masyarakat yang menjadi tempatnya mengabdi. Beberapa orang tunawisma ikut berduka atas kepergian seorang teman yang mereka kasihi itu.
Saya yakin Tuhan pun berduka bersama mereka semua.
Ketika Yesus melihat Maria, Marta, dan teman-teman mereka menangisi kematian Lazarus, “Masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu” (Yoh. 11:33). Yesus mengasihi Lazarus dan kedua saudarinya. Yesus menangis bersama mereka (ay.35), meski Dia tahu bahwa Dia akan segera membangkitkan Lazarus dari kematian. Sejumlah ahli Alkitab berpendapat bahwa sebagian alasan yang membuat Yesus menangis adalah kematian itu sendiri serta kepedihan dan kesedihan yang diakibatkan oleh kematian itu dalam hati orang banyak.
Peristiwa kehilangan adalah bagian dari hidup ini. Namun karena Yesus adalah “kebangkitan dan hidup” (ay.25), mereka yang percaya kepada-Nya kelak akan mengalami berakhirnya semua kematian dan dukacita. Untuk masa sekarang di atas bumi ini, Dia ikut menangis bersama kita atas kehilangan yang kita alami dan meminta kita untuk “[menangis] dengan orang yang menangis” (Rm. 12:15). —AMC
Beriku hati yang lembut dan peduli;
Seperti-Mu, ya Yesus, seperti-Mu,
Peka pada kebutuhan orang di sekelilingku,
Dan dipenuhi oleh belas kasih ilahi. —NN.
Belas kasihan kita akan berguna dalam menyembuhkan luka yang diderita sesama.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate