Pages - Menu

Monday, March 24, 2014

Saksi Yang Penuh Kasih

Kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi. —Kisah Para Rasul 1:8
Saksi Yang Penuh Kasih
Bertahun-tahun lalu, saya pernah dirawat di rumah sakit setelah mengalami suatu kecelakaan yang nyaris merenggut jiwa. Saya terjatuh dari sebuah jembatan setinggi hampir 12 meter. Di rumah sakit, istri dari pasien yang terbaring di sebelah saya datang menjenguk dan berbicara dengan saya. “Suamiku baru saja menceritakan apa yang kau alami,” katanya. “Kami percaya Allah menyelamatkan hidupmu karena Dia ingin memakai dirimu. Kami selalu berdoa untukmu.”
Saya pun terpana. Selama ini saya rajin berbakti di gereja, tetapi tidak pernah terbayang oleh saya bahwa Allah ingin turut campur tangan dalam hidup saya. Perkataan wanita itu mengarahkan saya kepada Juruselamat yang selama ini hanya saya dengar tetapi tidak pernah saya kenal secara pribadi, dan itu mengawali perjalanan iman saya dalam Kristus. Saya mensyukuri peristiwa itu, karena lewat perkataannya, seorang saksi dengan penuh kasih dan peduli menyaksikan kasih Allah yang nyata pada seseorang yang belum dikenalnya. Kata-katanya mengandung kepedulian dan perhatian, serta memberikan tujuan dan janji yang bisa saya percayai.
Yesus menantang murid-murid-Nya—dan kita—untuk menyaksikan kasih Allah kepada orang lain: “Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi” (Kis. 1:8).
Melalui Roh Kudus, perkataan dan kesaksian kita bisa mempengaruhi orang lain dan membawanya pada hidup yang kekal. —WEC
‘Ku suka menuturkan cerita mulia,
Cerita Tuhan Yesus dan cinta kasih-Nya.
‘Ku suka menuturkan cerita yang benar,
Penawar hati rindu, pelipur terbesar. —Hankey
(Kidung Jemaat, No. 427)
Perkataan yang penuh kasih bisa memberikan pengaruh yang jauh lebih besar daripada yang kita bayangkan.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate