Pages - Menu

Wednesday, January 20, 2016

Manusia Biasa, Allah Luar Biasa

Saudara-saudara, ikutilah teladanku. —Filipi 3:17
Manusia Biasa, Allah Luar Biasa
Beberapa tahun silam setelah saya menuliskan tentang tragedi yang dialami keluarga kami, saya menerima sepucuk surat dari seorang pembaca Our Daily Bread. “Ketika kamu menceritakan tentang tragedi yang kamu alami,” tulis pembaca itu, “saya menyadari bahwa para penulis renungan pun manusia biasa yang punya masalah nyata.” Benar sekali pernyataan itu! Saya mencermati daftar pria dan wanita yang menulis renungan ini, dan saya melihat adanya penyakit kanker, anak yang memberontak, mimpi yang kandas, dan berbagai kehilangan lainnya. Kami semua hanyalah manusia biasa yang menulis tentang Allah yang luar biasa, yang memahami masalah-masalah kami.
Rasul Paulus menjadi teladan dalam hidup sebagai manusia biasa ini. Ia bergumul dengan masalah kesehatan. Ia tersangkut masalah hukum. Ia harus menghadapi pergumulan dalam hubungan dengan orang lain. Namun dalam segala kemelut yang dialaminya itu, Paulus menjadi teladan bagi kita. Di Filipi 3:17, Paulus berkata, “Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu.”
Orang-orang yang ada di sekitar kita membutuhkan Injil—mereka membutuhkan Yesus—dan mereka mencari sosok orang yang dapat dipercaya untuk mengarahkan mereka kepada Juruselamat kita yang sempurna. Untuk itulah kita dipanggil sebagai teladan yang hidup di tengah mereka. —Dave Branon
Tuhan, Engkau sempurna. Namun Engkau menyambut kami yang tak sempurna untuk datang kepada-Mu dan menerima keselamatan. Engkau mengutus Yesus, Anak-Mu yang sempurna, untuk mati bagi kami. Tolong kami bersikap tulus apa adanya dalam upaya kami membawa orang lain kepada-Mu.
Jika kita bersikap jujur dan tulus di hadapan Allah, kita tidak akan hidup dalam kepalsuan di hadapan sesama.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate