Pages - Menu

Friday, January 15, 2016

Perbekalan Rohani

Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya. —Ibrani 4:16
Perbekalan Rohani
Di musim dingin tahun 2009, sebuah pesawat penumpang berukuran besar melakukan pendaratan darurat di Sungai Hudson, New York. Kapten Chesley Sullenberger adalah pilot yang berhasil mendaratkan pesawat itu dengan selamat tanpa jatuh korban. Ia kemudian ditanya tentang saat-saat di udara ketika ia dihadapkan pada keputusan antara hidup atau mati. “Saya melihatnya begini,” katanya, “Selama 42 tahun terakhir ini sedikit demi sedikit saya telah membekali diri secara teratur dengan pengalaman, pendidikan, dan pelatihan. Dan pada [hari itu], perbekalan saya sudah cukup sehingga saya mampu menggali kekayaan dari perbekalan tersebut untuk mengatasi masalah besar yang menghadang.”
Cepat atau lambat, sebagian besar dari kita akan menghadapi krisis. Mungkin hal itu berupa pemberhentian kerja, atau hasil uji kesehatan yang kurang baik, atau kepergian seorang anggota keluarga atau teman yang dikasihi. Pada saat-saat seperti itulah kita harus menggali gudang perbekalan rohani yang kita miliki.
Apa yang mungkin kita temukan di dalamnya? Jika selama ini kita telah menikmati suatu relasi yang mendalam dengan Allah, kita telah membekali iman secara teratur. Kita telah mengalami kasih karunia-Nya (2Kor. 8:9; Ef. 2:4-7). Kita mempercayai janji dari Kitab Suci bahwa Allah itu adil dan setia (Ul. 32:4; 2Tes. 3:3).
Kasih dan anugerah Allah senantiasa tersedia ketika anak-anak-Nya membutuhkan penguatan iman (Mzm. 9:11; Ibr. 4:16). —Cindy Hess Kasper
Besar kesetiaan-Mu, ya Tuhan Allahku! Setiap hari aku melihat-Mu menyediakan yang kuperlukan dan menunjukkan belas kasihan-Mu. Terima kasih.
Mengingat kesetiaan Allah di masa lalu akan menguatkan kita dalam menghadapi masa mendatang.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate