Pages - Menu

Wednesday, January 23, 2019

Berusaha Mengesankan

Karena dari hati timbul segala pikiran jahat . . . . Itulah yang menajiskan orang. —Matius 15:19-20
Berusaha Mengesankan
Dalam perjalanan karyawisata yang dilakukan oleh suatu kelas perguruan tinggi, seorang dosen sangat pangling melihat salah satu mahasiswi unggulannya. Di kelas, ia biasa memakai sepatu setinggi 15 cm. Namun, saat berjalan dengan sepatu santai, tingginya tak lebih dari 153 cm. “Sepatu bertumit itu adalah tinggi badan impianku,” katanya sambil tertawa. “Tetapi sepatu bot ini adalah diriku apa adanya.”
Tampilan fisik tidak menentukan jati diri kita, karena yang terutama adalah hati. Yesus menegur keras orang Farisi dan ahli Taurat yang sangat mengedepankan aspek lahiriah. Mereka bertanya kepada Yesus mengapa para murid tidak mencuci tangan sebelum makan seperti adat istiadat Yahudi (Mat. 15:1-2). Yesus balik bertanya, “Mengapa kamupun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?” (ay.3). Lalu Dia menunjukkan bagaimana mereka berusaha mencari-cari celah hukum untuk mempertahankan harta agar tidak perlu merawat orangtua (ay.4-6), sehingga mereka sesungguhnya tidak menghormati orangtua dan melanggar hukum kelima (Kel. 20:12).
Jika kita mengutamakan tampilan luar dan mencari-cari celah dalam perintah Allah yang sudah jelas, kita sedang melanggar maksud dari hukum yang diberikan-Nya. Yesus berkata, “Dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan,” dan hal-hal buruk lainnya (Mat. 15:19). Hanya Allah yang dapat memberi kita hati yang bersih oleh kebenaran Anak-Nya, Yesus Kristus. —Tim Gustafson
Tuhan, kami cenderung mengandalkan usaha sendiri untuk membuat Engkau dan orang lain terkesan. Tolong kami bersikap tulus dalam semua hubungan kami dan memiliki hati yang dipulihkan lewat pengampunan-Mu.
Allah tidak akan terkesan ketika motivasi kita adalah untuk mengesankan orang lain.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate