Pages - Menu

Saturday, February 8, 2020

Sebarkan Kemasyhuran-Nya

Kemasyhuran-Mu sampai ke ujung bumi.—Mazmur 48:11
Sebarkan Kemasyhuran-Nya
Biasanya kita dapat mengetahui dari mana sebuah peta digambar dengan melihat apa yang terletak di tengah-tengah peta tersebut. Kita cenderung berpikir bahwa rumah kita adalah pusat segalanya, maka kita meletakkan titik di tengah dan mulai membuat sketsanya dari titik itu. Kota-kota yang terdekat mungkin berjarak delapan puluh kilometer ke utara atau setengah hari perjalanan ke arah selatan, tetapi semua itu dijelaskan dalam hubungannya dengan lokasi kita. Kitab Mazmur juga menggambar “peta” mereka dari tempat kediaman Allah di bumi dalam Perjanjian Lama, sehingga pusat geografis dalam Alkitab adalah Yerusalem.
Mazmur 48 merupakan satu dari sekian banyak mazmur yang memuji Yerusalem. Inilah “kota Allah kita! Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi” (ay.2-3). Karena “dalam puri-purinya Allah memperkenalkan diri-Nya sebagai benteng. . . . Allah menegakkannya untuk selama-lamanya” (ay.4,9). Kemasyhuran Allah dimulai di bait suci Yerusalem dan menyebar sampai ke “ujung bumi” (ay.10-11).
Kecuali kamu sedang berada di Yerusalem saat membaca ini, tempatmu tidaklah berada di pusat dunia Alkitab. Namun, tempatmu juga sangat berarti, karena Allah tidak akan berhenti berkarya hingga kemasyhuran-Nya “sampai ke ujung bumi” (ay.10). Maukah kamu menjadi bagian dari upaya Allah untuk mencapai tujuan-Nya? Beribadahlah setiap minggu bersama umat Allah, dan hiduplah secara terbuka setiap hari bagi kemuliaan-Nya. Kemasyhuran Allah akan “sampai ke ujung bumi” ketika kita mengabdikan seluruh keberadaan dan milik kita kepada-Nya.—Mike Wittmer
WAWASAN
Mazmur 48 adalah himne yang mungkin dipakai sebagai perayaan di Sion (Yerusalem). Para ahli teologi memperkirakan himne ini dipakai pada peringatan Hari Raya Pondok Daun. Kehadiran Allah disebutkan berada dalam puri-puri kota Sion sebagai benteng (ay.4). Gambaran raja-raja yang lari ketakutan begitu melihat kota tersebut (ay.5-6) mengukuhkan Sion sebagai lambang perlindungan Allah. Seruan “kelilingilah Sion dan edarilah dia, hitunglah menaranya, perhatikanlah temboknya, jalanilah puri-purinya” (ay.13-14) mengajak mereka yang datang ke sana untuk melihat tembok-tembok Sion dan memahami kehadiran dan perlindungan Allah secara nyata—sebuah tindakan ibadah secara jasmaniah yang akan menguatkan iman mereka.—Julie Schwab
Apa yang telah kamu lakukan untuk menyebarkan kemasyhuran Allah minggu ini? Apa lagi yang mungkin bisa kamu lakukan?
Ya Bapa, pakailah aku untuk menyebarkan kemasyhuran-Mu sampai ke ujung bumi.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate