Pages - Menu

Friday, February 21, 2020

Tempat Bernaung

Sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu.—Efesus 3:17
Tempat Bernaung
Beberapa tahun setelah kematian tragis pasangan pertama mereka masing-masing, Robbie dan Sabrina jatuh cinta, menikah, dan menyatukan kedua keluarga mereka. Mereka membangun rumah baru yang diberi nama Havilah (dari bahasa Ibrani yang berarti “menggeliat kesakitan” dan “membawa keluar”). Kata itu melambangkan suatu keindahan yang dihasilkan dari proses yang menyakitkan. Pasangan ini berkata bahwa rumah itu tidak dibangun untuk melupakan masa lalu, melainkan untuk “membangun kembali hidup dari puing-puing reruntuhan, untuk merayakan pengharapan.” Bagi mereka, rumah itu menjadi “tempat bernaung, tempat mensyukuri kehidupan, dan tempat berpegang pada pengharapan akan masa depan.”
Sungguh suatu gambaran yang indah akan kehidupan kita di dalam Yesus Kristus. Dia mengangkat hidup kita dari puing-puing kehancuran dan menjadikan diri-Nya tempat pernaungan kita. Ketika kita menerima-Nya, Kristus pun diam di dalam hati kita (ay.17). Allah mengangkat kita menjadi anak dalam keluarga-Nya melalui Yesus sehingga kita juga menjadi milik kepunyaan-Nya (1:5-6). Walaupun kita akan mengalami masa-masa sulit, Dia dapat memakai hal-hal tersebut untuk membawa kebaikan dalam kehidupan kita.
Setiap hari, kita memiliki kesempatan untuk bertumbuh dalam pengenalan kita akan Allah sembari kita menikmati kasih-Nya dan mensyukuri segala sesuatu yang telah diberikan-Nya dalam hidup kita. Di dalam Dia, ada kepenuhan hidup yang takkan kita peroleh tanpa Dia (3:19). Kita pun memiliki janji bahwa hubungan ini bersifat abadi. Yesus adalah tempat kita bernaung, alasan kita mensyukuri hidup, dan pengharapan kita dari kini sampai selama-lamanya.—Anne Cetas
WAWASAN
Karena Paulus sendiri yang membawa orang-orang percaya di Efesus kepada iman yang benar (Kisah Para Rasul 19:1-10), ia menganggap mereka anak-anak rohaninya dan dengan teguh berkomitmen untuk rajin mendoakan pertumbuhan rohani mereka (lihat Filipi 1:3-6; 2 Tesalonika 1:11-12). Efesus 3:14-21 adalah salah satu dari doa Paulus yang tertulis dalam Perjanjian Baru (lihat juga Filipi 1:9-11; Kolose 1:9-12), dan merupakan doa keduanya di kitab Efesus (lihat juga Efesus 1:15-23). Dalam doa-doa ini, Paulus tidak mendoakan kesejahteraan jasmani mereka, tetapi berfokus pada pertumbuhan dan kedewasaan rohani. Dalam doa yang pertama, yang menekankan pada pengenalan, Paulus berdoa agar mereka memiliki “Roh hikmat dan wahyu” supaya mereka dapat “mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan [Allah]” (Efesus 1:17-18). Dalam doanya yang kedua (3:14-21), ia berfokus pada kasih dan mendoakan mereka yang telah “berakar serta berdasar di dalam kasih” supaya dapat “memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus” (ay.17-18).—K. T. Sim
Dalam hal apa saja Yesus telah mengubah hidupmu? Bagi kamu, apa artinya hidupmu menjadi milik kepunyaan Yesus?
Aku bersyukur karena aku miIik-Mu, Tuhan Yesus. Terima kasih atas hidup penuh pengharapan dari kini sampai selama-lamanya.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate