Pages - Menu

Monday, March 23, 2020

Perjumpaan Kembali

Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia. —Wahyu 21:3
Perjumpaan Kembali
Dengan penuh semangat, anak kecil itu membuka kertas yang membungkus kado besar hadiah dari ayahnya, seorang tentara yang diyakininya tidak akan pulang ke rumah untuk merayakan ulang tahunnya. Dalam kotak tersebut ia menemukan sebuah kotak lain yang juga terbungkus kertas kado, dan di dalam kotak yang kedua itu, ada lagi kotak lain yang hanya berisi secarik kertas bertuliskan, “Kejutan!” Kebingungan, anak itu mendongak—tepat pada saat ayahnya memasuki ruangan. Anak itu langsung melompat dan berlari ke pelukan ayahnya, sambil berseru, “Ayah, aku kangen!” dan “Aku sayang Ayah!”
Bagi saya, perjumpaan kembali yang membahagiakan dan mengharukan itu mewakili suasana dalam Wahyu 21 yang menggambarkan momen luar biasa ketika anak-anak Allah berhadap-hadapan dengan Bapa mereka yang terkasih—dalam dunia baru yang sudah dipulihkan total. Di sana, “[Allah] akan menghapus segala air mata dari mata [kita].” Kita tidak akan lagi mengalami penderitaan dan kesedihan, karena kita akan hidup bersama Bapa kita di surga. Itulah yang dinyatakan “suara yang nyaring” dalam Wahyu 21, “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka” (ay.3-4).
Ada kelembutan kasih dan sukacita yang sudah dinikmati para pengikut Yesus dengan Allah, seperti yang digambarkan 1 Petrus 1:8: “Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan.” Namun, bayangkan sukacita luar biasa yang melimpah saat kita melihat Pribadi yang kita kasihi dan rindukan itu menyambut kita ke dalam pelukan-Nya!—Alyson Kieda
WAWASAN
Wahyu 21:1-7 memberikan sedikit gambaran akan kehidupan kekal kita. Kita memang terhibur saat mengetahui bahwa “maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita” (ay.4), tetapi hal terpenting mengenai surga adalah bahwa itu tempat tinggal Allah “di mana terdapat kebenaran” (2 Petrus 3:13). Dalam penglihatan terakhir akan kekekalan dalam Wahyu 21–22, Yesus menyatakan bahwa “Semuanya telah terjadi” (21:6), menggemakan perkataan kemenangan Kristus di atas kayu salib, “Sudah selesai” (Yohanes 19:30). Kutukan dosa (Kejadian 3:14-19) akan dihapuskan secara menyeluruh untuk selama-lamanya (Wahyu 21:4-5). Kristus memberikan “air kehidupan” yang pertama kali ditawarkan kepada Israel (Yesaya 55:1), kemudian kepada wanita Samaria (Yohanes 4:10) dan kepada siapa saja yang haus (7:37) dengan cuma-cuma (Wahyu 21:6). —K. T. Sim
Apa yang paling kamu nantikan dari kehidupan bersama Allah di dalam dunia baru yang telah dipulihkan-Nya? Bagaimana kamu mengalami sekilas sukacita yang akan datang itu sekarang?
Allah Mahakasih, dengan penuh sukacita kami menantikan harinya ketika kelak kami akan bersama-Mu selamanya. Hingga saatnya tiba, mampukanlah kami melayani-Mu dengan penuh kegembiraan.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate