Pages - Menu

Friday, September 16, 2016

Bau yang Harum

Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus. —2 Korintus 2:15
Bau yang Harum
Seorang pembuat parfum di New York menyatakan bahwa ia dapat mengenali kombinasi aroma tertentu dan menebak siapa pembuat wewangian tersebut. Dengan hanya sebuah endusan, ia dapat berkata, “Ini pasti karya Jenny.”
Di salah satu bagian dari tulisan Paulus kepada para pengikut Kristus di kota Korintus, ia memakai contoh yang tentu mengingatkan mereka tentang perbuatan pasukan Romawi yang biasanya akan membakar dupa setelah menaklukkan sebuah kota (2Kor. 2:14). Dalam arak-arakan kemenangan, sang jenderal akan muncul terlebih dahulu, diikuti oleh pasukannya dan kemudian tentara yang mereka kalahkan. Bagi bangsa Romawi, bau dupa itu melambangkan kemenangan; bagi para tahanan, bau itu berarti kematian.
Paulus mengatakan bahwa bagi Allah kita adalah bau yang harum dari kemenangan Kristus atas dosa. Allah telah memberikan keharuman Kristus kepada kita agar kita bisa menjadi korban puji-pujian yang berbau harum. Namun bagaimana caranya agar kita bisa menjalani hidup yang menyebarkan keharuman itu kepada sesama? Kita bisa menunjukkan kemurahan hati dan kasih, dan kita bisa membagikan Injil kepada mereka agar mereka bisa menemukan jalan keselamatan. Kita bisa mengizinkan Roh Kudus memperlihatkan melalui hidup kita buah yang dihasilkan-Nya berupa kasih, sukacita, dan kebaikan (Gal. 5:22-23).
Apakah orang lain yang memperhatikan kita akan berkata, “Itu pasti karya Yesus”? Apakah kita mengizinkan Yesus menyebarkan keharuman-Nya melalui hidup kita, dan hidup kita membawa orang lain kepada-Nya? Dialah sumber keharuman teragung yang membuat wewangian paling istimewa yang pernah ada sepanjang masa. —Keila Ochoa
Apakah orang lain dapat mengenali karya Allah dalam hidupku? Apakah aku menyebarkan keharuman Kristus? Bagaimana caranya?
Hidup saleh adalah bau harum yang memikat orang lain untuk datang kepada Kristus.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate