Pages - Menu

Tuesday, March 10, 2020

Dihancurkan untuk Dipakai Allah

Kamu harus memberi mereka makan!—Lukas 9:13
Dihancurkan untuk Dipakai Allah
Saya bertemu dengan seorang pria setiap Kamis setelah istrinya meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas. Kadang ia datang membawa pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab; kadang dengan kenangan-kenangan yang ingin dihidupkannya kembali. Seiring waktu, ia bisa menerima bahwa meskipun kecelakaan itu adalah akibat dari kehancuran dalam dunia ini, Allah sanggup bekerja di tengah keadaan tersebut. Beberapa tahun kemudian, ia pun mengajar kelas pembinaan di gereja kami tentang kedukaan dan cara menjalani dukacita dengan baik. Tak lama kemudian, ia menjadi sosok yang selalu dicari untuk membimbing orang-orang yang sedang kehilangan orang yang mereka kasihi. Adakalanya ketika kita merasa tidak mempunyai apa pun yang bisa kita bagikan kepada orang lain, Allah mengambil perasaan “tidak cukup” itu dan mengubahnya menjadi “lebih dari cukup.”
Yesus menyuruh murid-murid-Nya memberi makan orang banyak. Mereka protes karena tidak mempunyai cukup makanan untuk dibagikan. Namun, kemudian Yesus melipatgandakan persediaan makanan mereka yang tidak seberapa, berbalik kepada murid-murid-Nya, lalu memberi mereka roti itu, seolah-olah berkata, “Aku tidak main-main. Kamu yang harus memberi mereka makan!” (lihat Luk. 9:13-16). Mukjizat adalah bagian Kristus, tetapi sering kali Dia memilih untuk melibatkan kita di dalam pekerjaan-Nya.
Yesus juga berkata kepada kamu, ”Serahkanlah dirimu dan apa yang kaumiliki kepada-Ku. Hidupmu yang hancur. Kisah hidupmu. Kerapuhan dan kegagalanmu, kepedihan dan penderitaanmu. Letakkan semuanya dalam tangan-Ku. Kamu akan takjub melihat apa yang sanggup Kulakukan dengan semua itu.” Yesus tahu bahwa dari kekosongan kita, Dia sanggup mendatangkan kepenuhan. Lewat kelemahan kita, Dia sanggup menunjukkan kekuatan-Nya.—Glenn Packiam
WAWASAN
Catatan Matius tentang pemberian makan lima ribu orang memberi kesan bahwa Yesus hendak mengasingkan diri ke tempat yang sunyi untuk meratapi kematian Yohanes Pembaptis (14:12-13). Namun, ketika orang banyak mengikuti Dia, “tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka” (ay.14). Hal ini menunjukkan karakter-Nya yang memberi diri untuk orang lain. Dia menunda keinginan-Nya untuk memenuhi kebutuhan mereka yang datang kepada-Nya. Dia berkata kepada murid-murid-Nya, “Kamu harus memberi mereka makan” (Lukas 9:13). Bayangkan bagaimana kedengarannya. Yesus bukannya tidak tahu bahwa mereka tidak memiliki cukup makanan untuk semua orang. Yesus tahu apa yang kita miliki dan apa yang diperlukan untuk kita bisa melakukan apa yang Dia kehendaki. Ketika kita memberikan apa yang kita punyai kepada-Nya, Dia akan memakainya dengan cara-Nya sendiri. —J. R. Hudberg
Kehancuran apa yang pernah kamu hadapi? Apa yang akan terjadi saat kamu menyerahkannya kepada Yesus dan meminta-Nya memakai pengalaman itu untuk memberkati orang lain?
Ya Yesus, ambillah perasaan “tidak cukup” dalam diriku dan ubahlah menjadi “lebih dari cukup.” Ambillah kepedihanku, kegagalanku, kerapuhanku, dan ubahlah menjadi sesuatu yang bernilai.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate